Jumat, 21 April 2017

Pra Menopause



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang

Sudah merupakan hukum alam bahwa setiap makhluk di dunia ini mengalami proses penuaan. Pada manusia proses penuaan itu sebenarnya terjadi sejak manusia dilahirkan dan berlangsung terus sampai mati. Berbeda dengan kaum pria, proses penuaan pada wanita berlangsung lebih “dramatis”, terutama karena adanya proses reproduksi dalam kehidupannya. Setelah kurang lebih 30 tahun lamanya indung telur berfungsi menghasilkan telur dan hormon-hormonnya terutama estrogen dan progesteron, maka pada usia sekitar 40-49 tahun fungsinya akan menurun.
Berkurangnya fungsi indung telur tersebut berlangsung secara berangsur-angsur antara 4-5 tahun. Pada masa ini, indung telur tidak peka lagi terhadap rangsangan dari otak, sehingga telur tidak dapat berkembang lagi hingga matang. Dengan demikian jarang terjadi ovulasi (pengeluaran telur) dan akhirnya berhenti. Indung telur sendiri mengecil dan beratnya berkurang.
Produksi hormon wanita (estrogen) makin lama makin berkurang sehingga haidpun menjadi tidak teratur dan akhirnya berhenti. Setelah usia 40 tahun seorang wanita memasuki fase klimakterium, yang berasal dari kata climacter yang berarti tahun-tahun peralihan.
Klimakterium atau usia mapan, berlangsung dari saat premenopause (kira-kira umur 40 tahun) yaitu pada masa dimana ovarium berangsur-angsur menurun fungsinya dan berakhir sekitar usia 55 tahun. Pada usia sekitar 49 tahun terjadi menopause (mati haid).



B.       Rumusan Masalah

1.      Apa itu masa Pra menopause?
2.      Bagaimana tanda dan gejala Pra menopause?
3.      Bagaimana cara mengatasi Pra menopause?
4.      Apa saja faktor yang mempengaruhi?
5.      Bagaimana cara pencegahan Pra menopause?
6.      Bagaimana cara menangani  Pra menopause?

C.       Tujuan

1.      Agar mengetahui apa itu masa Pra menopause
2.      Agar mengetahui tanda dan gejala Pra menopause
3.      Agar mengetahui bagaimana cara mengatasi Pra menopause
4.      Agar mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi Pra menopause
5.      Agar mengetahui cara pencegahan Pra menopause
6.      Agar mengetahui cara  penanganan  Pra  menopause

7.       
BAB II
PEMBAHASAN
1.        Pengertian Pra Menopause
Pra Menopause adalah kondisi fisiologis pada wanita yang telah memasuki proses penuaan (eging) yang ditandai dengan menurunnya kadar hormon estrogen ovarium yang sangat berperan dalam hal sexualitas. Premenopause sering menimpa wanita yang berusia menjelang 40 tahun ke atas. Menurut Depkes RI (1993) dan Levina (2002), Menopause adalah perdarahan terakhir dari uterus yang masih dipengaruhi oleh hormone dari otak dan sel telur.
Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia empat puluh tahun, beberapa perubahan hormon yang dikaitkan dengan pra-menopause mulai terjadi. Penelitian telah  membuktikan, misalnya, bahwa pada usia empat puluh tahun banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia empat puluh empat tahun banyak yang menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih pendek waktunya dibanding biasanya, atau malah lebih banyak dan/atau lebih lama. Sekitar 80% wanita mulai tidak teratur siklus menstruasinya. Kenyataannya, hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebh dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara dua hingga delapan tahun.


2.        Tanda dan gejala Pra Menopause
                     a.            Menstruasi menjadi tidak teratur.
                    b.            Hot flush (rasa panas di daerah dada, leher, yang menyebar ke wajah sampal kulit kepala)
                     c.            Mengalami gangguan tidur, penurunan kesuburan, perubahan mood, perubahan fungsi seksual, pengeroposan tulang, dan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) menjadi meningkat.
                    d.            Rasa tegang pada kedua buah dada di luar masa haid dan menurunnya libido tanpa sebab jelas.
                     e.            Tubuh sering merasa letih tanpa sebab yang jelas.
                     f.            Mengeringnya liang sanggama yang berakibat rasa tidak menyenangkan pada hubungan intim dengan suami.
                    g.            Lebih sering buang air kecil dibandingkan lima atau sepuluh tahun sebelumnya.
Wanita yang mendekati menopause, produksi hormon ekstrogen, hormon progesteron dan horrmon seks lainnya mulai menurun. Keadaan ini menyebabkan jarang terjadi ovulasi dan menstruasi tidak teratur serta sedikit dengan jarak yang panjang. Menopause berhubungan dengan perubahan hormonal sehingga wanita mengalami perubahan status fisik dan emosional.
Ketika terjadi menopause akan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda pada tiap orang, meskipun demikian, dapatlah dikatakan bahwa gejala-gejala pra menopause merupakan suatu gejala yang biasa disebut sindrom menopause yang meliputi; ketidak teraturan siklus haid, gejolak panas (Hot Flushes), keringat di malam hari (night sweat), kekeringan vagina (dryness vaginal), penurunan daya ingat, kurang tidur (insomnia), rasa cemas (depresi).
Kematangan mental, kedewasaan berfikir, faktor ekonomi, budaya dan wawasan mengenai menopause akan menentukan berat ringannya seseorang menghadapi kekuatiran saat memasuki masa menopause. Bila seorang perempuan tidak siap mental menghadapi periode klimakterium atau fase menjelang menopause dan lingkungan psikososial tidak memberikan dukungan positif akan berakibat tidak baik. Perempuan itu akan menjadi kurang percaya diri, merasa tidak diperhatikan, tidak dihargai, stress dan kuatir berkepanjangan tentang perubahan fisiknya, misalnya khawatir fisiknya tidak seindah dan sesehat ketika muda.

3.        Cara mengatasi Pra Menopause
Untuk mengatasi gejala-gejala pra menopause dan menghilangkan kecemasan dan kekhawatiran pada saat memasuki masa pra menopause adalah dengan mengenali gejala-gejalanya dan mengatasinya dengan bijak, antara lain; Pada umumnya wanita mengalami gejala haid tidak teratur, ketidakteraturan ini disebabkan oleh keadaan hormone yang tidak seimbang yang dapat berupa siklus haid yang lebih pendek, jarak haid yang tidak teratur atau perdarahan yang banyak yang perlu diwaspadai karena ada kemungkinan merupakan pertanda adanya suatu yang tidak beres pada tubuh, misalnya adanya tumor, kanker atau jaringan fibroid yang sering muncul menjelang menopause. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak adanya kelainan.
Munculnya gejala hot flushes dan berkeringat di malam hari dapat ditangani dengan menjalani hidup sehat dan bebas stress. Hidup sehat dengan makan, minum, istirahat serta olah raga yang cukup dan teratur. Bebas dari stress dilakukan dengan menjalani hidup penuh dengan ketenangan.
Saat kadar estrogen menurun, maka elastisitas vagina berkurang dan mengering. Melakukan hubungan seks pun menjadi tidak  nyaman serta vagina mudah terluka dan iritasi. Untuk mengatasinya bukan berarti wanita sudah tidak dapat lagi berhubungan seks, justru melakukan hubungan seks dengan frekuensi yang cukup dapat menghilangkan ketidaknyamanan. Misalnya; menggunakan jeli saat berhubungan. Hindari pemakaian parfum, tissue, pembalut, sabun tertentu yang akan menambah kekeringan vagina.
Menjalani hidup sehat dengan cara mengkonsumsi makanan, minuman yang sehat, olah raga teratur serta istirahat yang cukup merupakan modal bagi masa menopause yang menyenangkan, perubahan pra menopause akan lebih cepat atau lambat dialami. Setiap orang tidak akan mengalami kecemasan jika melaksanakan pola hidup sehat dan mengetahui perubahan yang akan terjadi bagi seseorang yang mau menjalani pra dan post menopause.

4.        Faktor yang mempengaruhi Pra Menopause

                     a.            Merokok
                    b.            Keturunan ; bila dari pihak ibu mengalami masa pra-menopause < 45 tahun
                     c.            Tidak pernah melahirkan
                    d.            Pernah mendapatkan kemoterapi ketika masih anak-anak
                     e.            Melakukan histerektomiatau operasi pengangkatan kandungan (rahim, uterus)
                     f.            stres.


5.        Pencegahan Pra Menopause
Pra menopause bukan suatu penyakit yang harus dicegah, tetapi ada beberapa gejala dan ketidaknyamanan yang dialami sehari-hari bisa dikurangi. Berikut ini adalah beberapa gejala tersebut:
                     a.            Kita bisa mengonsumsi pil kontrasepsi (Progestin) untuk mengurangi hot flush dan gangguan haid. Progestin juga bisa dikonsumsi untuk mengatur haid dan ablasi endometrium serta mengurangi perdarahan. Untuk melakukan hal ini, kita harus berkonsultasi dengan dokter.
                    b.            Menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan rendah lemak, tinggi serat, tinggi kalsium, makanan yang tinggi kandungan fitoestrogennya, seperti tempe, tahu, dan produk olahan kedelai lainnya, serta menghindari konsumsi alkohol. Pola makan tersebut juga diikuti dengan pola hidup yang sehat dengan melakukan olahraga secara teratur dan beradaptasi dengan stres.
                     c.            Menerima keadaan peremenopause sebagai suatu rahmat dari Tuhan dan sebagai keadaan yang harus disyukuri dan bukan keadaan yang tidak disukai karena hal tersebut akan memperparah gejala-gejala negatif akibat perimenopause ini.

6.        Penanganan Pr menopause
Premenopause bukan suatu penyakit yang harus dicegah, tetapi ada beberapa gejala dan ketidaknyamanan yang dialami sehari-hari bisa dikurangi. Berikut ini adalah beberapa gejala tersebut:
 Kita bisa mengonsumsi pil kontrasepsi (Progestin) untuk mengurangi hot flush dan gangguan haid. Progestin juga bisa dikonsumsi untuk mengatur haid dan ablasi endometrium serta mengurangi perdarahan. Untuk melakukan hal ini, kita harus berkonsultasi dengan dokter.
    Menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan rendah lemak, tinggi serat, tinggi kalsium, makanan yang tinggi kandungan fitoestrogennya, seperti tempe, tahu, dan produk olahan kedelai lainnya, serta menghindari konsumsi alkohol. Pola makan tersebut juga diikuti dengan pola hidup yang sehat dengan melakukan olahraga secara teratur dan beradaptasi dengan stres.
    Saat kadar estrogen menurun, maka elastisitas vagina berkurang dan mongering. Melakukan hubungan seks pun menjadi tidak  nyaman, dan vagina mudah terluka dan iritasi. Untuk mengatasinya bukan berarti wanita sudah tidak dapat lagi berhubungan seks, justru melakukan hubungan seks dengan frekuensi yang cukup dapat menghilangkan ketidaknyamanan. Misalnya; menggunakan jeli saat berhubungan. Hindari pemakaian parfum, tissue, pembalut, sabun tertentu yang akan menambah kekeringan vagina.
    Menerima keadaan peremenopause sebagai suatu rahmat dari Tuhan dan sebagai keadaan yang harus disyukuri dan bukan keadaan yang tidak disukai karena hal tersebut akan memperparah gejala-gejala negatif akibat pra menopause.









BAB III
PENUTUP
A.        Kesimpulan
Pra Menopause adalah kondisi fisiologis pada wanita yang telah memasuki proses penuaan (eging) yang ditandai dengan menurunnya kadar hormon estrogen ovarium yang sangat berperan dalam hal sexualitas. Premenopause sering menimpa wanita yang berusia menjelang 40 tahun ke atas.
Pra menopause bukan suatu penyakit yang harus dicegah, tetapi ada beberapa gejala dan ketidaknyamanan yang dialami sehari-hari bisa dikurangi dengan cara  menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan rendah lemak, tinggi serat, tinggi kalsium, makanan yang tinggi kandungan fitoestrogennya, seperti tempe, tahu, dan produk olahan kedelai lainnya, serta menghindari konsumsi alkohol. Pola makan tersebut juga diikuti dengan pola hidup yang sehat dengan melakukan olahraga secara teratur dan beradaptasi dengan stress, mengkonsumsi pil kontrasepsi (Progestin) untuk mengurangi hot flush dan gangguan haid, ketidaknyamanan dalam berhubungan seksual dapat diatasi dengan cara  menggunakan jeli saat berhubungan. Hindari pemakaian parfum, tissue, pembalut, sabun tertentu yang akan menambah kekeringan vagina.



DAFTAR PUSTAKA
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar