Senin, 17 April 2017

Gangguan Psikologi Menstruasi



Gangguan Psikologi Menstruasi

Menarche adalah haid pertama, saat periode menstruasi yang pertama. (Kamus kedokteran, 2004). Menarche merupakan hal yang biologis yang terjadi pada semua wanita norman, dan tidak perlu ada yang digelisahkan.
Menstruasi (Haid) Pada masa pubertas hal yang paling penting yaitu menstruasi atau haid yang menjadi pertanda biologis dari kematangan seksual. Timbullah kini bermacam-macam peristiwa yaitu, reaksi hormonal,reaksi biologis – reaksi psikis. Reaksi psikis yang berlangsung secara siklus loyalis, dan terjadi pengulangan secara periodik pada peristiwa menstruasi.
Semua isi bisa berproses dalam suasana hati yang normal pada anak gadis. Tapi kadang kala juga bisa berjalan tidak normal pada anak gadis (oleh banyak hambatan) dan bisa menimbulkan macam-macam masalah psikosomatis. Secara normal menstruasi berlangsung kurang lebih pada usia 11 – 16 tahun cepat lambatnya kematangan seksual (menstruasi kematangan fisik) ditentukan oleh konstitusi fisik individual, juga dipengaruhi oleh faktor ras atau suku bangsa, faktor iklim, cara hidup dan lingkungan.
Selain itu penyakit juga bisa memperlambat menstruasi. Faktor luar seperti blue film, buku-buku porno, godaan dari lawan jenis. Godaan sexual selain merangsang juga mempercepat kematangan sexual yang cepat pada diri anak. Pengamatan secara psikoanalitis bahwa ada reaksi-reaksi psikis tertentu saat haid pertama, lalu timbul proses yang disebut kompleks kastrasi atau trauma genetalia.
Misalnya pada kasus :
Seorang gadis “A” umur 13 tahun sewaktu haid pertama sering timbul kekhawatiran atau anggapan-anggapan yang negatif tentang menstruasi, setiap bulan, menjelang menstruasi “A” selalu merasa gelisah, takut dan cemas,“A” takut jika akan menstruasi dia akan merasa sakit (dismenorea), merasa kotor saat haid, karena adanya anggapan saat menstruasi seorang wanita yang sedang haid tidak boleh memotong kuku dan mencuci rambut, bahkan tidak boleh membiarkan helai rambut yang rontok terjatuh, serta adanya darah yang keluar dari lubang kemaluannya, sehingga “A” merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi. “A” merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya menstruasi ini misalnya saja “A” akan terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari contohnya ia tidak dapat melaksanakan ibadah, aktivitas olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.. Selain itu “A” juga merasa saat menstruasi muncul sikap yang sangat berlebihan terhadap badan sendiri dalam wujud rasa bersalah atau berdosa yang sangat kemudian menjelma jadi raksi-reaksi paranoid yaitu reaksi berlebih-lebihan terhadap sesuatu, misalnya saat menstruasi “A”merasa nyeri pada perut bagian bawah, yang menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada (dismenorea),  “A” merespon dismenore dengan sikap-sikap yang berlebihan, “A” akan menangis jika merasa dismenore, sehingga membuat orang tua “A” merasa cemas akan kondisi “A” yang salah  menilai menstruasi dan menyikapi menstruasi.

Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor ini yaitus sebagai berikut:
1.      Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang normal, meluruskan pandangan negatif tentang menstruasi dan dismenorea, dengan menjelaskan  bahwa Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Disebut dismenore primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya dan dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan. Sehingga rasa sakit yang dirasakan merupakan gejala yang fisiologis, selama tidak timbul gejala yang patologis selama menstruasi. Serta perasaan mudah tersinggung atau mudah marah timbul dikarenakan akibat dari perubahan cara kerja hormone-hormon serta karena pengaruh rasa nyeri yang timbul pada saat menstruasi.
2.      Memberi informasi-informasi positif yang berguna mengenai menstruasi agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap proses menstruasi tersebut.
3.      Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri proses menstruasi berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian perut atau dapat mengkosumsi obat anti nyeri untuk mengurangi nyeri yang dirasakan saat menstruasi
4.      Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi. Dapat melalui :
·      Pendekatan komunikasi terapuitik (konseling), dengan memperhatikan beberapa faktor :
a.       Usia anak gadis
Secara normal menstruasi berlangsung kurang lebih pada usia 11 – 16 tahun, untuk itu, perlu persiapan sedini mungkin dengan cara memberikan pendidikan seksual dini (khususnya tentang menstruasi). Agar anak tidak memiliki anggapan negatif tentang menstruasi. Dan berikan pandangan, bahwa menstruasi merupakan hal normal yang akan terjadi pada wanita normal, sebagai perilaku bahwa sistem reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Sebaiknya melibatkan Orang tua atau keluarga.
b.      Tingkat perkembangan psikisnya
c.       Lingkungan
Menciptakan lingkungan yang nyaman, agar pandangan negatif yang dirasakannya, cepat teratasi, baiknya melibatkan anggota keluarga.
·         Konseling dapat dilakukan dengan cara cerita dari hati ke hati (curhat) apa yang dirasa menjadi gangguan, kemudian konselor secara bertahap memberikan pemahaman-pemahaman yang benar mengenai menstruasi, serta meluruskan informasi-informasi yang keliru mengenai menstruasi. Baiknya melibatkan orang terdekat seperti keluarga, terutama ibu, kakak perempuan, atau yang lain, khususnya seseorang yang dapat memberikan pemecahan masalah, dari pengalaman yang pernah dihadapi oleh konselor.
5.         Jika perlu berikan terapi-terapi seperti :
·      Pada kondisi gangguan menstruasi remaja, meditasi dapat dijadikan salah satu terapi mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul saat mengalami menstruasi, karena meditasi ini mampu memberikan kesempatan bagi tubuh untuk memproduksi hormon yang penting untuk mendapatkan haid yang bebas dari nyeri.
·      Psikoterapi jenis sugesti atau suportif (supportive)
Merupakan bentuk psikoterapi yang sangat sederhana dan tidak mengikuti masa silam maupun alam tidak sadar dari penderita. Psikoterapis berusaha untuk ikut mencarikan jalan keluar yang logis sesuai dengan kemampuan pasien dalam mengenal gangguan yang dihadapi, serta mencari mekanisme pertahanan yang lebih baik dalam menghadapi masalah.
·      Psikoterapi jenis analisa (insight oriented)
Merupakan jenis psikoterapi yang perlu mengupas alam tak sadar dari pasien karena diperlukan perubahan mendasar guna melakukan adaptasi pasien, dalam menghadapi konflik internalnya. Selain itu motivasi maupun intelegensi yang cukup dari pasien sangatlah menentukan sejauh mana terapi ini mencapai keberhasilan.
·      Psikoterapi jenis perilaku (behavour therapy)
Terapi ini mempunyai landasan utama pada teori belajar/learning theory. Perilaku yang aneh pada seseorang sebenarnya merupakan akibat yang tidak dikehendaki oleh orang tersebut tetapi merupakan hasil dari cara belajar menghadapi situasi tertentu yang cenderung keliru. Tingkat keberhasilan cukup tinggi dengan menggunakan terapi.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar