Gangguan Psikologi
Menstruasi
Menarche adalah haid pertama, saat periode menstruasi yang
pertama. (Kamus kedokteran, 2004). Menarche merupakan hal yang biologis yang
terjadi pada semua wanita norman, dan tidak perlu ada yang digelisahkan.
Menstruasi (Haid) Pada masa pubertas hal yang paling penting
yaitu menstruasi atau haid yang menjadi pertanda biologis dari kematangan
seksual. Timbullah kini bermacam-macam peristiwa yaitu, reaksi hormonal,reaksi
biologis – reaksi psikis. Reaksi psikis yang berlangsung secara siklus loyalis,
dan terjadi pengulangan secara periodik pada peristiwa menstruasi.
Semua isi bisa berproses dalam suasana hati yang normal pada
anak gadis. Tapi kadang kala juga bisa berjalan tidak normal pada anak gadis
(oleh banyak hambatan) dan bisa menimbulkan macam-macam masalah psikosomatis.
Secara normal menstruasi berlangsung kurang lebih pada usia 11 – 16 tahun cepat
lambatnya kematangan seksual (menstruasi kematangan fisik) ditentukan oleh
konstitusi fisik individual, juga dipengaruhi oleh faktor ras atau suku bangsa,
faktor iklim, cara hidup dan lingkungan.
Selain itu penyakit juga bisa memperlambat menstruasi. Faktor
luar seperti blue film, buku-buku porno, godaan dari lawan jenis. Godaan sexual
selain merangsang juga mempercepat kematangan sexual yang cepat pada diri anak.
Pengamatan secara psikoanalitis bahwa ada reaksi-reaksi psikis tertentu saat
haid pertama, lalu timbul proses yang disebut kompleks kastrasi atau trauma
genetalia.
Misalnya pada kasus :
Seorang gadis “A” umur 13 tahun sewaktu haid pertama sering
timbul kekhawatiran atau anggapan-anggapan yang negatif tentang menstruasi,
setiap bulan, menjelang menstruasi “A” selalu merasa gelisah, takut dan
cemas,“A” takut jika akan menstruasi dia akan merasa sakit (dismenorea), merasa
kotor saat haid, karena adanya anggapan saat menstruasi seorang wanita yang
sedang haid tidak boleh memotong kuku dan mencuci rambut, bahkan tidak boleh
membiarkan helai rambut yang rontok terjatuh, serta adanya darah yang keluar
dari lubang kemaluannya, sehingga “A” merasa terhalangi atau merasa dibatasi
kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi. “A” merasa kebebasannya terbatas
akibat datangnya menstruasi ini misalnya saja “A” akan terbatas dalam
melaksanakan aktivitasnya sehari-hari contohnya ia tidak dapat melaksanakan
ibadah, aktivitas olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.. Selain itu “A”
juga merasa saat menstruasi muncul sikap yang sangat berlebihan terhadap badan
sendiri dalam wujud rasa bersalah atau berdosa yang sangat kemudian menjelma jadi
raksi-reaksi paranoid yaitu reaksi berlebih-lebihan terhadap sesuatu, misalnya
saat menstruasi “A”merasa nyeri pada perut bagian bawah, yang menjalar ke
punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang
hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada
(dismenorea), “A” merespon dismenore dengan sikap-sikap yang
berlebihan, “A” akan menangis jika merasa dismenore, sehingga membuat orang tua
“A” merasa cemas akan kondisi “A” yang salah menilai menstruasi dan
menyikapi menstruasi.
Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi
adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling pada tenaga kesehatan seperti
bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan tenaga kesehatan tersebut sebagai
konselor. Peran atau tugas sebagai konselor ini yaitus sebagai berikut:
1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses
menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi
dan akan dialami oleh setiap wanita yang normal, meluruskan pandangan
negatif tentang menstruasi dan dismenorea, dengan menjelaskan bahwa
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama
menstruasi. Disebut dismenore primer jika tidak ditemukan penyebab yang
mendasarinya dan dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.
Sehingga rasa sakit yang dirasakan merupakan gejala yang fisiologis, selama
tidak timbul gejala yang patologis selama menstruasi. Serta perasaan mudah
tersinggung atau mudah marah timbul dikarenakan akibat dari perubahan cara
kerja hormone-hormon serta karena pengaruh rasa nyeri yang timbul pada saat
menstruasi.
2. Memberi informasi-informasi positif yang
berguna mengenai menstruasi agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap proses
menstruasi tersebut.
3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan
dan rasa nyeri proses menstruasi berlangsung, seperti istirahat yang cukup,
perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian perut
atau dapat mengkosumsi obat anti nyeri untuk mengurangi nyeri yang dirasakan
saat menstruasi
4. Memberikan support mental atau dukungan pada
klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam menghadapi masa
menstruasi. Dapat melalui :
· Pendekatan komunikasi terapuitik (konseling),
dengan memperhatikan beberapa faktor :
a. Usia anak gadis
Secara normal
menstruasi berlangsung kurang lebih pada usia 11 – 16 tahun, untuk itu, perlu
persiapan sedini mungkin dengan cara memberikan pendidikan seksual dini
(khususnya tentang menstruasi). Agar anak tidak memiliki anggapan negatif
tentang menstruasi. Dan berikan pandangan, bahwa menstruasi merupakan hal
normal yang akan terjadi pada wanita normal, sebagai perilaku bahwa sistem
reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Sebaiknya melibatkan Orang tua atau
keluarga.
b. Tingkat perkembangan psikisnya
c. Lingkungan
Menciptakan lingkungan
yang nyaman, agar pandangan negatif yang dirasakannya, cepat teratasi, baiknya
melibatkan anggota keluarga.
· Konseling dapat dilakukan dengan cara cerita
dari hati ke hati (curhat) apa yang dirasa menjadi gangguan, kemudian konselor
secara bertahap memberikan pemahaman-pemahaman yang benar mengenai menstruasi,
serta meluruskan informasi-informasi yang keliru mengenai menstruasi. Baiknya
melibatkan orang terdekat seperti keluarga, terutama ibu, kakak perempuan, atau
yang lain, khususnya seseorang yang dapat memberikan pemecahan masalah, dari
pengalaman yang pernah dihadapi oleh konselor.
5. Jika perlu berikan terapi-terapi seperti :
· Pada kondisi gangguan menstruasi remaja,
meditasi dapat dijadikan salah satu terapi mengatasi permasalahan-permasalahan
yang muncul saat mengalami menstruasi, karena meditasi ini mampu memberikan
kesempatan bagi tubuh untuk memproduksi hormon yang penting untuk mendapatkan
haid yang bebas dari nyeri.
· Psikoterapi jenis sugesti atau suportif (supportive)
Merupakan bentuk
psikoterapi yang sangat sederhana dan tidak mengikuti masa silam maupun alam
tidak sadar dari penderita. Psikoterapis berusaha untuk ikut mencarikan jalan
keluar yang logis sesuai dengan kemampuan pasien dalam mengenal gangguan yang
dihadapi, serta mencari mekanisme pertahanan yang lebih baik dalam menghadapi
masalah.
· Psikoterapi jenis analisa (insight oriented)
Merupakan jenis
psikoterapi yang perlu mengupas alam tak sadar dari pasien karena diperlukan
perubahan mendasar guna melakukan adaptasi pasien, dalam menghadapi konflik
internalnya. Selain itu motivasi maupun intelegensi yang cukup dari pasien
sangatlah menentukan sejauh mana terapi ini mencapai keberhasilan.
· Psikoterapi jenis perilaku (behavour
therapy)
Terapi ini mempunyai
landasan utama pada teori belajar/learning theory. Perilaku yang aneh pada
seseorang sebenarnya merupakan akibat yang tidak dikehendaki oleh orang
tersebut tetapi merupakan hasil dari cara belajar menghadapi situasi tertentu
yang cenderung keliru. Tingkat keberhasilan cukup tinggi dengan menggunakan
terapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar