Jumat, 28 April 2017

Gangguan Masalah Kebutuhan Elektrolik



GANGGUAN/MASALAH KEBUTUHAN ELEKTROLIK

1.Hiponatremi

Hiponatremi merupukan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang kurang dari 135 mEq/L,mual,muntah,dan diare.Hal tersebut menimbulkan rasa haus yang berlebihan,denyut nadi cepat,hipotensi,konvulsid,dan membran mukosan kering.Maka hiponatremi ini dapat disebabkan oleh kekurangan cairan yang berlebihan seperti kondisi diare yang berkepanjangan.

2.Hipernatremi

Hipernatremi merupakan suatu keadaan di mana kadar natrium dalam plasma tinggi yang di tandai dengan adanya mukosa kering,oliguria/anuria,turgor kulit buruk dan permukaan kulit membekak,kulit kemerahaan,lidah kering dan kemerahan,konvulsi,suhu badan naik,serta kadar natrium dalam plasma lebih dari 145 m Eq/L.Kondisi demikian dapat disebabkan oleh  dehidrasi,diare,dan asupan air yang berlebihan sedangkan asupan garamnya sedikit.

3.Hipokalemia

Hipokalemia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah.Sering terjadi pada pasien yang mengalami diare perkepanjangan.Hipokalemia ditandai dengan lemahnya denyut nadi,turunya tekanan darah,tidak nafsu makan,dan muntah-muntah,perutnya kembung,lemah dan lunaknya otot,denyut jantungnya tidak beraturan (aritmia),penurunan bising usus,serta kadar kalium plasmanya menurun hingga kurang dari 3,5 mEq/L.

4.Hiperkalemia

Merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah tinggi. Keadaan ini sering terjadi pada pasien luka bakar,penyakit ginjal,asidosis metabolik,pemberian kalium yang berlebihan melalui intravena.Hiperkalemia ditandai dengan adanya mual,hiperaktivitas sistem pencernaan.

5.Hipokalsemia

Merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah.Hipokalsemia ditandai dengan adanya kram otot dan kram perut,kejang,bingung,dll.Kadar kalsium dalam plasma lebih dari 4,3 mEq/L.

6.Hiperkalsemia

Merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium dalam darah.Hal ini terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan makan vitamin D secara berlebihan.Hiperkalsemia di tandai dengan adanya seri pada tulang,relaksasi otot,batu ginjal,dll.Kadar magnesium dalam darah kurang dari 1,3 mEq/L.

7.Hipomagnesi

Merupakan kekurangan kadar magnesium dalam darah.Hipomagnesia ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor,kram pada kaki dan tangan,serta kadar magnesium dlm darah kurang  dari 1,3 mEq/L.


CAIRAN TUBUH
  • Sel organisme multiseluler (manusia) hidup dalam lautan cairan yang dibungkus oleh kulit organisme tsb → Cairan Ekstra Sel (CES)
  • Semua sel organisme multiseluler perlu nutrisi dan O2 dari CES
  • Semua sel organisme multiseluler membuang sisa metabolisme kedalam CES
  • Tugas CES adalah menyediakan nutrisi sel dan membersihkan sisa metabolisme sel, juga merupakan medium transport substansi kimia/transmisi impuls dari satu sel ke sel yang lain
  • CIS : merupakan medium reaksi kimia (aktivitas biokimiawi sel)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2dnIfKPWRYZXIU61cR8Uqshs8vo2Dm1ixAsAComHk8yN8ukHz5Cm44vAWFCrlKIVVxj7NIfmCtdRCEhqEtyI_xmw8WifBNugNtBwFRrW5Tr5YfxzVvxITHhzLDKszJLqitXv342FCsRx8/s320/Sel+Dan+Cairan+Tubuh.jpg



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSa-kVDE_qJzVyMBmujVPM4i49Wofo3vzIxHLqUQ3F-y7X-5L16-ujag2oSfYayhg-RUApFLHwloSU_-iYYGeRvrurG68JGJyr2D_MIAtLJEsJU4XmYTdDdXEpbSw8kcfv0VCxJ-ByJymc/s320/Kehidupan+Sel.jpg


Komposisi Cairan
  • Cairan tubuh terdiri ± 57 % BB → terdiri dari : CIS=70% dan CES=30%
  • Cairan Intra Seluler ( CIS ): Cairan yang terletak didalam sel tubuh
  • Cairan Ekstra Seluler (CES ): Cairan yang terletak diluar sel tubuh
  • CES atau Cairan Interstisial: cairan yang terdapat pada celah antar sel, terdiri: Plasma darah, Cairan serebrospinal, Cairan limfe, Cairan intraokuler, Cairan persendian, Cairan gastrointestinal


Komposisi Mineral

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmsLph-rbquJtJI-VnOyIEmMJrQDenAmpEl_imarHgLzL7MiX3SRqTh_vxGtDX1v-DCoviaEIA10x_EQ55vFL8vkZ-KVXTGFLl1EiJteW8dPh0qwoxvrXpWRgPnztfJIn-RpdbSh7G8yvV/s320/Komposisi+Mineral+Sel.jpg

KETIDAK KESEIMBANGAN ASAM BASA

1.       Asidosis,menekan aktivitas mental.Jika asidosis berlebihan (Ph darah di bawah 7.0) akan menyebabkan disorientasi koma dan kematian.

A .Asidosis respiratorik
Terjadi akibat penurunan vantilasi pulmonar melalui pengeluaran sedikit karbon dioksida oleh paru-paru.peningkatan selanjutnya dalam asam karbonat akan meningkatkan kadar ion hidrogen dalam darah.Asidosis respiratorik dapat bersifat akut atau kronik.
Penyebab kondisi klinis yang dapat menyebabkan retensi karbon dioksida dalam darah meliputi pneumonia,emfisema,obstruksi kronis saluran pernapasan,stroke,atau trauma.Obat-obatan tertentu (barbitural,narkotik,dan sedatif) atau menyalah gunaan obat akan menekan frekuensi pernapasan dan mengakibatkan asidosis respiratorik.
Faktor kompensator,Ginjal mengompensasi peningkatan kadar asam dengan mengekskresi lebih banyak ion hidrogen untuk mengembalikan ph darah mendekati tingkat yang normal.Jika penyesuaian respiratorik dan ginjal terhadap ph gagal,akan terjadi gejala-gejala depresi sistem saraf pusat.

B. Asidosis Metabolik
Terjadi saat asam metabolik yang di produksi secara normal  tidak dikeluarkan pada kecepatan yang normal atau ada basa dikarbonat yang hilang dari tubuh.
Penyebab,asidosis metabolik paling umum terjadi akibat ketoasidosis diabetes melitus atau kelapara,akumulasi asam laktat akibat peningkatan aktivitas otot rangka seperti konvulsi,atau penyakit ginjal.Diare berat dan berkepanjangan di sertai hilangnya bikarbonat dapat menyebabkan asidosis.
Faktor kompensator,hipervintalasi sebagai respons terhadap stimulasi saraf adalah tanda klinis asidosis metabolik.Asidosis yang tidak berkompensasi akan mengakibatkan depresi sistem saraf pusat dan mengakibatkan disorientasi serta pada akhirnya koma dan kematian.

2.       Alkalosis,meningkatkan overeksitabilitas sistem saraf.Jika parah alkalosis dapat menyebabkan kontraksi otot tetanik,konvulsi,dan kematian akibat tetanus otot respiratorik.

A.Alkalosis respiratorik.
Terjadi jika CO2 dikelurkan terlalu cepat dari paru-paru dan ada penurunan kadarnya dalam darah.Penyebabnya,Hiperventilasi dapat di sebabkan oleh kecemasan,akibat demam,akibat pengaruh overdosis aspirin pada pusat pernapasan,akibat hipoksia karena tekanan udara yang rendah di dataran tinggi,atau akibat anemia berat.
Faktor kompensator,jika hiperventilasi terjadi akibat kecemasan,gejalanya dapat di redakan melalui pengisapan kembali karbon dioksida yang sudah dikeluarkan. Ginjal mengompensasi cairan alkalin tubular dengan mengekskresi ion bikaronat dan menahan ion hidrogen.

B.Alkalosis metabolik.
Adalah suatu kondisi kelebihan bikarbonat.Hal ini terjadi jika ada pengeluaran berlebih ion hidrogen atau peningkatan berlebih ion bikarbonat dalam cairan tubuh.
Penyebabnya,muntah yang berkepanjangan (pengeluaran asam klorida lambung),dingfusi ginjal,pengobatan dengan diurektik yang mengakibatkan hipokalemia dan penipisan vol
mume CES,atau pemakaian antasit berlebihan dapat menyebabkan alkalosis metabolik.

JENIS-JENIS CAIRAN INFUS
1)      Asering
2)      Cairan kristaloid
3)      Cairan koloid
4)      Cairan mannitol
5)      KA-EN 1B
6)      KA-EN 3A & KA-EN 38
7)      KA-EN MG3
8)      KA-EN 4A
9)      KA-EN 4B
10)  OTSU-RL
11)  OTSU-NS
12)  MARTOS -10
13)  Amiparen
14)  Aminovel-600
15)  Tutofusin ops

CARA MENGHITUNG TETESAN INFUS


Rumus Menghitung Tetesan Infus
Menghitungnya langsung saja dengan contoh soal berikut ini
Pasien bernaa Rahdan akan diberikan cairan  2000ml dalam selang waktu 24 jam, infus set yang akan digunakan adalah infus set makro dengan Faktor Tetesan sebesar 20 tetes/ml. Pertanyaannya, tentaukan berapakah kecepatan tetesan infus untuk Pak Rahdan tersebut?
Rumus menghitung tetesan infus
Jawaban Menghitung Tetesan Infus

Diketahui :
cairan yang akan diberikan = 2000 ml
Faktor tetesan/drip = 20
Lama pemberian dalam jam adalah sebesar = 24 jam
2000 ml x 20 tetes
24 x 60 menit
40000 tetes
240 menit
= 27.78
= dibulatkan menjadi 28 tetes/menit
Jika asih kebingunan juga gunakan alat ini untuk menghitung tetesan infus
Rumus Menghitung Tetesan Infus

Rumus Kecepatan Tetesan Infus (tetes/menit):
Jumlah cairan yang akan diberikan x Faktor tetesan
Lama pemberian (jam) x 60 menit


DAFTAR PUSTAKA

1. A.Kasrida Dahlan, S.ST & A.St.Umrah, S.ST,2013,Ketrampilan Dasar Praktik Kebidanan,Edisi 1,Malang, KDT.
2. Musrifatul Uliyah & A.Azis Alimul Hidayat,2009,Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan,Edisi 2,Jakarta,Salemba Medika.
3.  Asmadi,2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Aplikasi & Konsep Kebutuhan Dasar Klien,Jakarta,Salemba Medika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar