Senin, 17 April 2017

perawat non steril



Peran Perawat Instrumen
Perawat scrub atau di Indonesia dikenal sebagai perawat instrumen memiliki tanggung jawab terhadap manajemen instrumen operasi pada setiap jenis pembedahan. Secara spesifik peran dan tanngung jawab dari perawat instrumen adalah sebgai berikut :
1)      Perawat instrumen menjaga kelengkapan alat instrumen steril yang sesuai dengan jenis operasi.
2)      Perawat instrumen harus selalu mengawasi teknik aseptik dan memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai kebutuhan dan menerimanya kembali
3)      Perawat instrumen harus terbiasa dengan anatomi dasar dan teknik-teknik bedah yang sedang dikerjakan.
4)      Perawat instrumen harus secara terus menerus mengawasi prosedur untuk mengantisipasi segala kejadian
5)      Melakukan manajemen sirkulasi dan suplai alat instrumen operasi. Mengatur alat-alat yang akan dan telah digunakan. Pada kondisi ini perawat instrumen harus benar-benar mengetahui dan mengenal alat-alat yang akan dan telah digunakan beserta nama ilmiah dan mana biasanya, dan mengetahui penggunaan instrumen pada prosedur spesifik.
6)      Perawat instrumen harus mempertahankan integritas lapangan steril selama pembedahan.
7)      Dalam menangani instrumen, Perawat instrumen harus mengawasi semua aturan keamanan yang terkait. Benda-benda tajam, terutama skapel, harus diletakkan dimeja belakang untuk menghindari kecelakaan.
8)      Perawat instrumen harus memelihara peralatan dan menghindari kesalahan pemakaian.
9)      Perawat instrumen harus bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan kepada tim bedah mengenai setiap pelanggaran teknik aseptik atau kontaminasi yang terjadi selama pembedahan.
10)  Menghitung kasa, jarum, dan instrumen. Perhitungan dilakukan sebelum pembedahan dimulai dan sebelum ahli bedah menutup luka operasi.
1.     Peran Perawat Sirkulasi
Perawat sirkulasi atau dikenal juga dengan sebutan perawat unloop bertanggung jawab menjamin terpenuhinya perlengkapan yang dibutuhkan oleh perawat instrumen dan mengobservasi pasien tanpa menimbulkan kontaminasi terhadap area steril.
Perawat sirkulasi adalah petugas penghubung antara area steril dan bagian ruang operasi lainnya. Secara umum, peran dan tangggung jawab perawat sirkulasi adalah sebagai berikut :
1)      Menjemput pasien dari bagian penerimaan, mengidentifikasi pasien, dan memeriksa formulir persetujuan.
2)      Mempersiapkan tempat operasi sesuai prosedur dan jenis pembedahan yang akan dilaksanakan. Tim bedah harus diberitahu jika terdapat kelainan kulit yang  mungkin dapat menjadi kontaindikasi pembedahan.
3)      Memeriksa kebersihan dan kerapian kamar operasi sebelum pembedahan. Perawat sirkulasi juga harus memperhatikan bahwa peralatan telah siap dan dapat digunakan. Semua peralatan harus dicoba sebelum prosedur pembedahan, apabila prosedur ini tidak dilaksanakan maka dapat mengakibatkan penundaan atau kesulitan dalam pembedahan.
4)      Membantu memindahkan pasien ke meja operasi, mengatur posisi pasien, mengatur lampu operasi, memasang semua elektroda, monitor, atau alat-alat lain yang mungkin diperlukan.
5)      Membantu tim bedah mengenakan busana (baju dan sarung tangan steril)
6)      Tetap ditempet selema prosedur pembedahan untuk mengawasi atau membantu setiap kesulitan yang mungkin memerlukan bahan dari luar area steril
7)      Berperan sebagai tangan kanan perawat instrumen untuk mengambil, membawa, dan menyesuaikan segala sesuatu yang diperlukan oleh perawat instrumen. Selain itu juga untuk mengontrol keperluan spons, instrumen dan jarum.
8)      Membuka bungkusan sehingga perawat instrumen dapat mengambil suplai steril.
9)      Mempersiapkan catatan barang yang digunakan serta penyulit yang terjadi selama pembedahan.
10)  Bersama dengan perawat instrumen menghitung jarum, kasa, dan kompres yang digunakan selama pembedahan.
11)  Apabila tidak terdapat perawat anestesi, maka perawat sirkulasi membantu ahli anestesi dalam melakukan induksi anestesi.
12)  Mengatur pengiriman specimen biopsy ke labolatorium
13)  Menyediakan suplai alat instrumen dan alat tambahan.
14)  Mengeluarkan semua benda yang sudah dipakai dari ruang operasi pada akhir prosedur, memastikan bahwa semua tumpahan dibersihkan, dan mempersiapkan ruang operasi untuk prosedur berikutnya.
1.     Peran Perawat Anestesi
Perawat anestesi adalah perawat dengan pendidikan perawat khusus anestesi. Peran utama sebagai perawat anestesi pada tahap praoperatif adalah memastikan identitas pasien yang akan dibius dan melakukan medikasi praanestesi. Kemudian pada tahap intraoperatif bertanggung jawab terhadap manajemen pasien, instrumen dan obat bius membantu dokter anestesi dalm proses pembiusan sampai pasien sadar penuh setelah operasi.
Pada pelaksanaannnya saat ini, perawat anestesi berperan pada hampir seluruh pembiusan umum. Perawat anestesi dapat melakukan tindakan prainduksi, pembiusan umum, dan sampai pasien sadar penuh diruang pemulihan.
Peran dan tanggung jawab perawat anestesi secara spesifik antara lain :
1)      Menerima pasien dan memastikan bahwa semua pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai peraturan institusi
2)      Melakukan pendekatan holistik  dan menjelaskan perihal tindakan prainduksi
3)      Manajemen sirkulasi dan suplai alat serta obat anestesi
4)      Pengaturan alat-alat pembiusan yang telah digunakan.
5)      Memeriksa semua peralatan anestesi (mesin anestesi, monitor dan lainnya) sebelum memulai proses operasi.
6)      Mempersiapkan jalur intravena dan arteri, menyiapkan pasokan obat anestesi, spuit, dan jarum yang akan digunakan; dan secara umum bertugas sebagai tangan kanan ahli anestesi, terutama selama induksi dan ektubasi.
7)      Membantu perawat sirkulasi memindahkan pasien serta menempatkan tim bedah setelah pasien ditutup duk dan sesudah operasi berjalan.
8)      Berada di sisi pasien selama pembedahan, mengobservasi, dan mencatat status tanda-tanda vital, obat-obatan, oksigenasi, cairan, tranfusi darah, status sirkulasi, dan merespon tanda komplikasi dari operator bedah.
9)      Memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan ahli anestesi untuk melakukan suatu prosedur (misalnya anestesi local, umum, atau regional)
10)  Member informasi dan bantuan pada ahli anestesi setiap terjadi perubahan status tanda-tand vital pasien atau penyulit yang mungkin mengganggu perkembangan kondisi pasien.
11)  Menerima dan mengirim pasien baru untuk masuk ke kamar prainduksi dan menerima pasien di ruang pemulihan .
1.     Peran Perawat Ruang Pemulihan
Perawat ruang pemulihan adalah perawat anestesi yang menjaga kondisi pasien sampai sadar penuh agar bisa dikirim kembali ke ruang rawat inap.
Tanggung jawab perawat ruang pemulihan sangat banyak karena kondisi pasien dapat memburuk dengan cepat pada fase ini. Perawat yang bekerja diruangan ini harus siap dan mampu mengatasi setiap keadaan darurat. Walaupun pasien di ruang pemulihan merupakan tanggung jawab ahli anestesi, tetapi ahli anestesi mengandalkan keahlian perawat untuk memantau dan merawat pasien sampai bbenar-benar sadar dan mampu dipindahkan keruang rawat inap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar