Peran Perawat Instrumen
Perawat scrub atau di Indonesia
dikenal sebagai perawat instrumen memiliki tanggung jawab terhadap manajemen
instrumen operasi pada setiap jenis pembedahan. Secara spesifik peran dan
tanngung jawab dari perawat instrumen adalah sebgai berikut :
1) Perawat instrumen menjaga
kelengkapan alat instrumen steril yang sesuai dengan jenis operasi.
2) Perawat instrumen harus
selalu mengawasi teknik aseptik dan memberikan instrumen kepada ahli bedah
sesuai kebutuhan dan menerimanya kembali
3) Perawat instrumen harus
terbiasa dengan anatomi dasar dan teknik-teknik bedah yang sedang dikerjakan.
4) Perawat instrumen harus
secara terus menerus mengawasi prosedur untuk mengantisipasi segala kejadian
5) Melakukan manajemen
sirkulasi dan suplai alat instrumen operasi. Mengatur alat-alat yang akan dan
telah digunakan. Pada kondisi ini perawat instrumen harus benar-benar
mengetahui dan mengenal alat-alat yang akan dan telah digunakan beserta nama
ilmiah dan mana biasanya, dan mengetahui penggunaan instrumen pada prosedur
spesifik.
6) Perawat instrumen harus
mempertahankan integritas lapangan steril selama pembedahan.
7) Dalam menangani
instrumen, Perawat instrumen harus mengawasi semua aturan keamanan yang
terkait. Benda-benda tajam, terutama skapel, harus diletakkan dimeja belakang
untuk menghindari kecelakaan.
8) Perawat instrumen harus
memelihara peralatan dan menghindari kesalahan pemakaian.
9) Perawat instrumen harus
bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan kepada tim bedah mengenai setiap pelanggaran
teknik aseptik atau kontaminasi yang terjadi selama pembedahan.
10) Menghitung kasa, jarum, dan instrumen.
Perhitungan dilakukan sebelum pembedahan dimulai dan sebelum ahli bedah menutup
luka operasi.
1.
Peran Perawat Sirkulasi
Perawat sirkulasi atau dikenal juga dengan sebutan perawat
unloop bertanggung jawab menjamin terpenuhinya perlengkapan yang dibutuhkan
oleh perawat instrumen dan mengobservasi pasien tanpa menimbulkan kontaminasi
terhadap area steril.
Perawat sirkulasi adalah petugas penghubung antara area
steril dan bagian ruang operasi lainnya. Secara umum, peran dan tangggung jawab
perawat sirkulasi adalah sebagai berikut :
1) Menjemput pasien dari
bagian penerimaan, mengidentifikasi pasien, dan memeriksa formulir persetujuan.
2) Mempersiapkan tempat
operasi sesuai prosedur dan jenis pembedahan yang akan dilaksanakan. Tim bedah
harus diberitahu jika terdapat kelainan kulit yang mungkin dapat menjadi
kontaindikasi pembedahan.
3) Memeriksa kebersihan dan
kerapian kamar operasi sebelum pembedahan. Perawat sirkulasi juga harus
memperhatikan bahwa peralatan telah siap dan dapat digunakan. Semua peralatan
harus dicoba sebelum prosedur pembedahan, apabila prosedur ini tidak
dilaksanakan maka dapat mengakibatkan penundaan atau kesulitan dalam
pembedahan.
4) Membantu memindahkan
pasien ke meja operasi, mengatur posisi pasien, mengatur lampu operasi,
memasang semua elektroda, monitor, atau alat-alat lain yang mungkin diperlukan.
5) Membantu tim bedah
mengenakan busana (baju dan sarung tangan steril)
6) Tetap ditempet selema
prosedur pembedahan untuk mengawasi atau membantu setiap kesulitan yang mungkin
memerlukan bahan dari luar area steril
7) Berperan sebagai tangan
kanan perawat instrumen untuk mengambil, membawa, dan menyesuaikan segala
sesuatu yang diperlukan oleh perawat instrumen. Selain itu juga untuk
mengontrol keperluan spons, instrumen dan jarum.
8) Membuka bungkusan
sehingga perawat instrumen dapat mengambil suplai steril.
9) Mempersiapkan catatan barang
yang digunakan serta penyulit yang terjadi selama pembedahan.
10) Bersama dengan perawat instrumen menghitung
jarum, kasa, dan kompres yang digunakan selama pembedahan.
11) Apabila tidak terdapat perawat anestesi, maka
perawat sirkulasi membantu ahli anestesi dalam melakukan induksi anestesi.
12) Mengatur pengiriman specimen biopsy ke
labolatorium
13) Menyediakan suplai alat instrumen dan alat
tambahan.
14) Mengeluarkan semua benda yang sudah dipakai dari
ruang operasi pada akhir prosedur, memastikan bahwa semua tumpahan dibersihkan,
dan mempersiapkan ruang operasi untuk prosedur berikutnya.
1.
Peran Perawat Anestesi
Perawat anestesi adalah perawat dengan pendidikan perawat
khusus anestesi. Peran utama sebagai perawat anestesi pada tahap praoperatif
adalah memastikan identitas pasien yang akan dibius dan melakukan medikasi
praanestesi. Kemudian pada tahap intraoperatif bertanggung jawab terhadap
manajemen pasien, instrumen dan obat bius membantu dokter anestesi dalm proses
pembiusan sampai pasien sadar penuh setelah operasi.
Pada pelaksanaannnya saat ini, perawat anestesi berperan
pada hampir seluruh pembiusan umum. Perawat anestesi dapat melakukan tindakan
prainduksi, pembiusan umum, dan sampai pasien sadar penuh diruang pemulihan.
Peran dan tanggung jawab perawat anestesi secara spesifik
antara lain :
1) Menerima pasien dan
memastikan bahwa semua pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai peraturan
institusi
2) Melakukan pendekatan
holistik dan menjelaskan perihal tindakan prainduksi
3) Manajemen sirkulasi dan
suplai alat serta obat anestesi
4) Pengaturan alat-alat
pembiusan yang telah digunakan.
5) Memeriksa semua peralatan
anestesi (mesin anestesi, monitor dan lainnya) sebelum memulai proses operasi.
6) Mempersiapkan jalur intravena
dan arteri, menyiapkan pasokan obat anestesi, spuit, dan jarum yang akan
digunakan; dan secara umum bertugas sebagai tangan kanan ahli anestesi,
terutama selama induksi dan ektubasi.
7) Membantu perawat
sirkulasi memindahkan pasien serta menempatkan tim bedah setelah pasien ditutup
duk dan sesudah operasi berjalan.
8) Berada di sisi pasien
selama pembedahan, mengobservasi, dan mencatat status tanda-tanda vital,
obat-obatan, oksigenasi, cairan, tranfusi darah, status sirkulasi, dan merespon
tanda komplikasi dari operator bedah.
9) Memberikan segala sesuatu
yang dibutuhkan ahli anestesi untuk melakukan suatu prosedur (misalnya anestesi
local, umum, atau regional)
10) Member informasi dan bantuan pada ahli anestesi
setiap terjadi perubahan status tanda-tand vital pasien atau penyulit yang
mungkin mengganggu perkembangan kondisi pasien.
11) Menerima dan mengirim pasien baru untuk masuk ke
kamar prainduksi dan menerima pasien di ruang pemulihan .
1.
Peran Perawat Ruang Pemulihan
Perawat ruang pemulihan adalah perawat anestesi yang
menjaga kondisi pasien sampai sadar penuh agar bisa dikirim kembali ke ruang
rawat inap.
Tanggung jawab perawat ruang pemulihan sangat banyak
karena kondisi pasien dapat memburuk dengan cepat pada fase ini. Perawat yang
bekerja diruangan ini harus siap dan mampu mengatasi setiap keadaan darurat.
Walaupun pasien di ruang pemulihan merupakan tanggung jawab ahli anestesi,
tetapi ahli anestesi mengandalkan keahlian perawat untuk memantau dan merawat
pasien sampai bbenar-benar sadar dan mampu dipindahkan keruang rawat inap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar