Sabtu, 29 April 2017

Laporan Farmakologi Unguentum



A. DASAR TEORI

    1. DEFINISI SALEP
       1. menurut FI edisi III
Salep adalah sedian setengan padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai     obat   Luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen kedalam dasar salep yang cocok.
        2. Menurut FI edisi IV
Salep adalah sedian setengan padat yang ditujukan untuk pemakaian topical kulit atau selaput lendir . salep tidak booleh berbau tengik kecuali dinyatakan lain, kadar bahan obat dalam salep mengandung obat keras narkotika adalah 10 %.
·          Tujuan pembuatan salep antara lain sebagai pengobatan pada kulit, melindungi kulit ( pada luka luar agar tidak terinfeksi ) serta melembabkan kulit.

2. kualitas dasar salep

1.  Stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka salep harus bebas dari inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar dan kelembaban yang ada dalam kamar.
2.  Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi lunak dan homogen. Sebab salep digunakan untuk kulit yang teriritasi,inflamasi dan ekskloriasi.
3.  Mudah dipakai, umumnya salep tipe emulsi adalah yang paling mudah dipakai dan dihilangkan dari kulit.
4.  Dasar salep yang cocok yaitu dasar salep harus kompatibel secara fisika dan kimia dengan obat yang dikandungnya. Dasar salep tidak boleh merusak atau menghambat aksi terapi dari obat yang mampu melepas obatnya pada daerah yang diobati.
5.  Terdistribusi merata, obat harus terdistribusi merata melalui dasar salep padat atau cair pada pengobatan.

3. KOMPOSISI DASAR SALEP
    berdasarkan komposisi dasar salep dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Dasar salep hidrokarbon,  yaitu :
      a.  Vaselin putih atau vaselin kuning
      b. Campuran vaselin yaitu malam putih atau malam kuning
      c.  Farafin cair dan farafin padat
      d.  Minyak tumbuh-tumbuhan
      e.  Jelene


2.       Dasar salep serap, yaitu dapat menyerap air yang terdiri :
          a. Adeps lanae
          b.Unguenta simpleks
           c. Hidrofilic fetrolerlum
3.       Dasar salep yang dapat diolesi dengan air, yaitu terdiri atas :
        a.Dasar salep emulsi  MIA seperti vanishing cream
        b.Emulsifying quitment B.P
        c.Hydrophilic Qitment dibuat dari minyak mineral, stearyalcohol mayri 52 ( emulgator                        tipe M/A)
4.       Dasar salep yang dapat larut dalam air antara lain PGA atau campuran PEG.
          a.Polyethaleneggropl Qintment USP
          b.Ciagacant
          c.PGA.

4.  FUNGSI SALEP
         fungsi salep antara lain :
1.       Sebagai bahan  aktif pembawa sustansi obat untuk pengobatan kulit
2.       Sebagai bahan pelumas pada kulit
3.       Sebagai bahan pelindung kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit yang dengan larutan  berair dan perangsang kulit
5. PENGGOLONGAN SALEP
1.  Unguenta  adalah salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak mencair pada suhu  biasa, tetapi mudah dioleskan tanpa memakai tenaga
2.   cream  adalah salep yang banyak  mengandung air , mudah diserap kulit suatu tipe yang mudah dicuci dengan air.
3.   pasta adalah salep yang menagandung lebih dari 50 % zat padat ( serbu) suatu salep yang tebal karna merupakan penutup atau pelindung bagian luar kulit yang diolesi.
4.   jelly/  gelanoes adalah salep yang lebih halus, umumnya cair dan sedikit mengandung atau tanpa mokusa sebagai  pelican atau basis, biasanya terdiri atau campuran sederhana dari minyak lemak dan titik lebur.
5.   cerata adalah salep lemak yang mengandung persentase lilin yang tinggi sehingga konsentrasinya lebih keras.
6. PERSYARATAN SALEP MENURUT FI EDISI III
         1.   pemerian : tidak boleh bau tengik
         2.   kadar : kecuali dinyatakan lain, sebagai bahan dasar salep( basis salep ) yang digunaakan vaselin
                Putih ( vaselin album ), tergantung dari sifat bahan obat dan tujuan pemakaian salep, dapat
                Dipilih beberapa bahan dasar salep  sebagai berikut :
   a.   Dasar salep hidrokarbon : vaselin putih, vaselin kunig, malam putih atau malam kunig atau campurannya.
   b. Dasar salep serap : lemak, bulu domba campuran 3 bagian kolestrol dan 3 bagian stearil          alcohol, campuran 8 bagian malam putih dan 8 bagian vaselin putih.
   c.Dasar salep yang dapat larut dalam air
   d. Dasar salep yangdapat dicuci dengan air 
3.   Homogenitas : jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok       hsrus menunjukan susunan yang homogeny.
4.Penandaan : etiket harus tertera ”obat luar “
7. CARA PEMBUATAN SALEP
         Aturan umum :
1.    Zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan bila perlu dengan pemanasan rendah
2.    Zat yang tidak cukup larutdalam dasar salep, lebih dulu disebut dan diayak dengan ayakan no 100.
3.    Zat yang mudah larut dalam air danstabil serta dasarr salep mampu mendukung/ menyerap air tersebut,dilarutkan didalam air yagn tersedia, selain itu ditambahkan bagian dasar salep.
4.    Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebuut harus diaduk sampai dingin.



B. RESEP



    1. Resep yang di kerjakan pada pratikum
R/ Sulfur precipitatum            2 gram
Asam salisilat                          1 gram
Vaselin album                         47 gram
m.f. ungt
S.u.e
Pro : hartati

Ket : m.f. ungt         buat dan campur unguentum

     2. Khasiat Obat
Untuk mengobati penyakit kulit seperti: Gatal-gatal di telapak tangan, kaki, selangkangan paha, kutu air, panu,  kurap, kudis, yang diakibatkan bakteri atau jamur.  
     3. Perhitungan dosis sekali maupun sehari
R/ Sulfur precipitatum            2 gram
Asam salisilat                          1 gram
Vaselin album                         47 gram
m.f. ungt
S.u.e

     4. Cara Kerja
            1. Di timabang Asam salisilat sebanyak 1 gram, masukan mortir dengan di tetesi alkohol beberapa tetes
            2. Di timbang sulfur sebanyak 2 gram, masukan mortit sedikit demi sedikit sambil di aduk.
            3. Tambahkan vaseline album yang sudah di timbang 47 gram, sedikit demi sedikit dalam mortir,digerus dan di aduk sampai homogen.
            4. Masukan ke dalam Pot salap dan di beri etiket.


     5.  Etiket
            Etiket berwarna biru karena obat yang di berikan berupa salap.




                                                     C. PEMBAHASAN


Penyakit kulit yang diakibatkan  bakteri dan jamur (dermatomikosis) adalah penyakit kulit yang paling sering diderita oleh sebagian masyarakat yang hidup di daerah tropis seperti di Indonesiahal ini sangat berkaitan dengan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kerja sebagian besar bangsa Indonesia di daerah berair atau lembab yang merupakan media yang baik untuk pertumbuhan jamur dan beberapa bakteri. Resep salep ini  adalah obat kulit topikal yang dapat memenuhi semua criteria Dermatoterapeutika, yaitu pengobatan penyakit kulit di mana selain zat aktifnya juga ada bahan pembantu sebagai anti bakteri, antijamur, keratolitik dan antipruriginosa, bentuk sediaan dan cara aplikasinya sangat berperan dalam kecepatan kesembuhan penyakit kulit ini yang diakibatkan bakteri dan jamur.
              Pada percobaan, bahan yang digunakan , yaitu Asam salisilat, Sulfur dan Vaselin album . Asam salsilat dan sulfur di tembang di kertas perkamen. Sedangkan vaselin album di kertas perkamen yang telah di olesi paraffin cair. Masukkan asam salsilat lalu gerus, tambahkan sedikit demi sedikit. Dan masukkan vaselin album gerus dan tambahkan sisa sulfur gerus sampai homogeny. Keluarkan dari lumpang, masukkan dalam pot salep beri etikat biru.

   Sifat bahan obat
-          Asam salisilat adalah keratolitik agent yang sangat poten sehingga dapat meningkatkan penetrasi obat lain dan sering dikombinasikan dengan sulfur, bersifat antifungi dan antibakteri lemah. Asam salisilat sebgai keratolitik agent dipakai dosis 12%, diharapkan dengan dosis yang lebih tinggi dari Pagoda Salep sebelumnya ini akan memberika efek keratolitik yang luat dan lebih efektif.
-          Sulfur praecipitatum fungsi utamanya adalah sebagai keratolitik agent yaitu suatu zat yang dapat menghilangkan sisik-sisik kulit yang kasar atau melunakkan/menipiskan lapisan keratin, di samping itu juga memiliki aktivitas antifungi dan antibakteri lemah. Sulfur sering dikombinasikan dengan asam salisilat menghasilkan efek keratolitik yang sinergis. Sulfur dipakai sebesar 10% adalah dosis yang optimal sebagai keratolotik agent dan merupakan dosis maksimum untuk terapi scabies/kudis sehingga akan mendapatkan hasil yang efektif.


                   

  
Problema Resep
1.Sah nya resep
R/ Sulfur precipitatum            2 gram
Asam salisilat                          1 gram
Vaselin album                         47 gram
m.f. ungt
S.u.e

2.Jumlah bahan yang di timbang
R/ Sulfur precipitatum            2 gram
Asam salisilat                          1 gram
Vaselin album                         47 gram

3.Tujuan Pengobatan
Untuk mengobati penyakit kulit seperti: Gatal-gatal di telapak tangan, kaki, selangkangan paha, kutu air, panu,  kurap, kudis, yang diakibatkan bakteri atau jamur. 
4.Kategori obat pada ibu hamil
Kategori A untuk ibu hamil,karena salap atau unguentum hanya di berikan pada daerah luar saja seperti kulit. Jadi obat ini tidak ada efek samping pada ibu maupun  janin.
           









D.KESIMPULAN
            Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
a.       Salep adalah bentuk sedian setengan padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar.
b.      Salep harus terdispersi danbebas dari inkompatibilitas, stabil, pada suhu kamar dan kelembaban yang ada dalam kamar.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979, farmakope Indonesia, edisi III, Depkes RI, Jakarta
Anonim, 1995, farmakope Indonesia, edisi IV, Depkes RI, Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar