Senin, 24 April 2017

Diagnosis Thalasemia



    DIAGNOSIS THALASEMIA
1.      Anamnesis
Keluhan timbul karena anemia: pucat, gangguan nafsu makan, gangguan tumbuh kembang dan perut membesar karena pembesaran lien dan hati. Pada umumnya keluh kesah ini mulai timbul pada usia 6 bulan
2.      Pemeriksaan fisis
-      Pucat
-      Bentuk muka mongoloid (facies Cooley)
-      Dapat ditemukan ikterus
-      Gangguan pertumbuhan
-      Splenomegali dan hepatomegali yang menyebabkan perut membesar
3. Pemeriksaan penunjang
a. Darah tepi :
-      Hb rendah dapat sampai 2-3 g%
-      Gambaran morfologi eritrosit : mikrositik hipokromik, sel target, anisositosis berat dengan makroovalositosis, mikrosferosit, polikromasi, basophilic stippling, benda Howell-Jolly, poikilositosis dan sel target. Gambaran ini lebih kurang khas.
-      Retikulosit meningkat.
b.      Sumsum tulang (tidak menentukan diagnosis)
-      Hiperplasi sistem eritropoesis dengan normoblas terbanyak dari jenis asidofil.
-      Granula Fe (dengan pengecatan Prussian biru) meningkat.
c.       Pemeriksaan khusus :
-      Hb F meningkat : 20%-90% Hb total
-      Elektroforesis Hb : hemoglobinopati lain dan mengukur kadar Hb F.
-      Pemeriksaan pedigree: kedua orangtua pasien thalassemia mayor merupakan trait (carrier) dengan Hb A2 meningkat (> 3,5% dari Hb total).
4.      Pemeriksaan lain :
-      Foto Ro tulang kepala : gambaran hair on end, korteks menipis, diploe melebar dengan trabekula tegak lurus pada korteks.
-      Foto tulang pipih dan ujung tulang panjang : perluasan sumsum tulang sehingga trabekula tampak jelas.
5.      Diagnosis banding
Thalasemia minor :
-      Anemia kurang besi
-      Anemia karena infeksi menahun
-      Anemia pada keracunan timah hitam (Pb)
-      Anemia sideroblastik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar