MAKALAH KONSEP KEBIDANAN
TEORI KEBIDANAN MENURUT
REVA RUBIN
DAN RAMONA MERCER
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat rahmat dan kasihNya,
sehingga akhirnya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENERAPAN TEORI
REVA RUBIN DAN RAMONA MERCER DALAM PRAKTIK KEBIDANAN” makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Konsep Kebidanan”. Kami menyadari banyak
kekurangan dan hal-hal yang perlu ditambahkan pada tugas makalah ini.
Kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu kritik dan saran
sangat diharapkan dari para pembaca. Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini dan besar
harapan penyusun, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
pengetahuan tentang pembahasan Teori Reva Rubin. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
bersama kita amin.
Yogyakarta, November 2016
penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .…………………………………………………………................
Daftar isi ….……………………………………………………….........................
BAB l PENDAHULUAN……..………………………………………….............
Latar belakang.........................................................................................................
Rumusan masalah....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................
A. Teori Reva Rubin
a. Pengertian Teori Reva Rubin....................................................................
b. Perubahan dan reaksi umum......................................................................
c. Tahapan...................................................................................................
B. Teori Ramon Mercer
a. Pengertian Teori Ramona Mercer dan Efek Anterpartum.........................
b. Tahapan.....................................................................................................
.
BAB III KESIMPULAN ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
Daftar isi ….……………………………………………………….........................
BAB l PENDAHULUAN……..………………………………………….............
Latar belakang.........................................................................................................
Rumusan masalah....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................
A. Teori Reva Rubin
a. Pengertian Teori Reva Rubin....................................................................
b. Perubahan dan reaksi umum......................................................................
c. Tahapan...................................................................................................
B. Teori Ramon Mercer
a. Pengertian Teori Ramona Mercer dan Efek Anterpartum.........................
b. Tahapan.....................................................................................................
.
BAB III KESIMPULAN ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Pemahaman individu dan masyarakat dalam mengerti
”TEORI REVA RUBIN DAN RAMONA MERCER” sangat minim padahal di zaman yang
berkembang di negara ini sudah cukup banyak perantara untuk menyampaikan
informasi. Bagi individu-individu yang mengetahui dampak ataupun pemahaman
tentang petingnya ”TEORI REVA RUBIN DAN RAMONA MERCER” secara menyeluruh namun
tidak memperhatikan langsung konsekuensinya, mereka cenderung acuh tak
acuh dan selalu merasa menyesal ketika mengetahui bahwa pentingnya ”TEORI REVA
RUBIN DAN RAMONAMERCER” pada masa kehamilan.
Banyaknya masyarakat dan para ibu yang ada di negara ini belum mengetahui dengan jelas tentang kehamilan, mereka selalu beranggapan bahwa kehamilan dan persalinan tidaklah penting untuk melakukan aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh ibu yang sedang hamil. Disini tujuan “TEORI REVA RUBIN DAN RAMONA MERCER” adalah mengidentifikasi bagaimana seorang wanita dalam pencapaian peran menjadi seorang ibu beserta intervensi-intervensi yang memungkinkan menimbulkan efek negatif.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Teori Reva Rubin tentang pencapaian peran seorang ibu ?
2. Apa saja tahapan atau proses pencapaian peran seorang ibu menurut Teori Reva Rubin ?
3. Apa saja adaptasi psikososial post partum dan faktor yang mempengaruhi peran seorang
ibu ?
4. Bagaimana Konsep teori Ramona Mercer ini dapat diaplikasikan dalam perawatan bayi baru lahir
terutama pada kondisi psikososial dan emosional bayi baru lahir?
5. Apakah Model konseptual Ramona Mercer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada
identitas peran ibu ?
Banyaknya masyarakat dan para ibu yang ada di negara ini belum mengetahui dengan jelas tentang kehamilan, mereka selalu beranggapan bahwa kehamilan dan persalinan tidaklah penting untuk melakukan aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh ibu yang sedang hamil. Disini tujuan “TEORI REVA RUBIN DAN RAMONA MERCER” adalah mengidentifikasi bagaimana seorang wanita dalam pencapaian peran menjadi seorang ibu beserta intervensi-intervensi yang memungkinkan menimbulkan efek negatif.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Teori Reva Rubin tentang pencapaian peran seorang ibu ?
2. Apa saja tahapan atau proses pencapaian peran seorang ibu menurut Teori Reva Rubin ?
3. Apa saja adaptasi psikososial post partum dan faktor yang mempengaruhi peran seorang
ibu ?
4. Bagaimana Konsep teori Ramona Mercer ini dapat diaplikasikan dalam perawatan bayi baru lahir
terutama pada kondisi psikososial dan emosional bayi baru lahir?
5. Apakah Model konseptual Ramona Mercer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada
identitas peran ibu ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teori
Reva Rubin
a. Pengertian
teori Reva Rubin
Teori ini membahas tentang pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan di alaminya kelak, sehingga ia mampu beradaptasi dengan keadaan-keadaan yang dialaminya seperti perubahan-perubahan psikologis dalam kehamilan hingga setelah persalinan.
Menurut Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-harapan antara lain:
a. Kesejahteraan ibu dan bayi.
Teori ini membahas tentang pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan di alaminya kelak, sehingga ia mampu beradaptasi dengan keadaan-keadaan yang dialaminya seperti perubahan-perubahan psikologis dalam kehamilan hingga setelah persalinan.
Menurut Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-harapan antara lain:
a. Kesejahteraan ibu dan bayi.
Contoh : Apabila tidak diterima dimasyarakat, maka tidak ada kesejahtraan bagi ibu dan bayi, karena saling memiliki perasaan yang tidak nyaman dan tentunya akan bisa mengganggu resiko logis ibu tersebut.
b. Penerimaan dari masyarakat.
Contoh : Jika tidak diterima di masyarakat;
Seorang ibu yang hamil dari luar nikah. Misal, ibu tersebut dulunya bekerja sebagai wanita penghibur dan anak yang dilahirkannya adalah hasil hal tersebut. Karena hal tersebut sehingga masyarakat tidak menerimanya.
c. Penentuan identitas diri mengetahui tentang arti memberi dan menerima.
Contoh : Seorang ibu memberi kasih sayang dan cinta terhadap bayinya. Keluarga dan masyarakat lain, hal tersebut mempengaruhi adanya hubungan timbal balik yaitu masyarakat dan keluarga bahkan si bayi akan memberi kasih sayang dan cinta
b. Perubahan dan Reaksi Umum
Perubahan
yang umum terjadi pada waktu hamil :
a. Cenderung tergantung dan membutuhkan peran lebih untuk berperan sebagai calon ibu.
b. Mampu memperhatikan perkembangan janinnya.
c. Membutuhkan sosialisasi.
d. Reaksi umum pada kehamilan.
Trimester 1 : Merasa bingung harus senang, cemas, dsb (ambivalent), takut, fantasi, khawatir.
Contoh : Seorang ibu memikirkan kondisi bayinya apakah fisik bayi tersebut dalam keadaan cacat atau sempurna.
Trimester 2 : Perasaan lebih nyaman, kebutuhan mempelajari tumbuh kembang janin, pasif, egosentris, keadaan merasa nyaman (self centered).
Contoh : Suami membuat istri merasa nyaman, memberikan kasih sayang dan menjaga istrinya.
Trimester 3 : Perasaan aneh, merasa jelek, sembrono, merefleksikan terhadap pengalaman waktu kecil.
Contoh : Ibu merasa tidak percaya diri dan merasa jelek atas bertambahnya berat badan dan perubahan fisiknya.
Aspek yang diidentifikasikan dalam peran ibu.
Aspek-aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran diri dan tubuh. Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita tentang dirinya sendiri sebagai bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran tubuh adalah berhubungan dengan perubahan fisik yang tejadi selama kehamilan.
a) Ideal images : Di dalamnya menyangkut hal-hal kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana seharusnya menjadi seorang ibu.
Contoh : Ibu mulai sadar akan perannya sebagai seorang ibu untuk mengasuh dan merawat bayinya.
b) Self Images : Digunakan oleh wanita untuk menggambarkan tentang keadaan dirinya. Hal ini terjadi ketika seorang ibu melihat dirinya terkait dengan peran ibu yang akan dilakukan (“siapakah aku ?”). Gambaran diri seorang wanita adalah bagaimana wanita tersebut memandang dirinya sebagai bagian dari pengalaman dirinya.
Contoh : Seorang ibu yang baru pertama hamil dia ingin menjadikan kehamilan pertamanya ini untuk di jadikan sebagai pengalamannya sendiri.
c) Body Images : Gambaran tubuh berhubungan dengan perubahan fisik dan perubahan-perubahan spesifik lainnya. Dan perubahan-perubahan spesifik lainnya yang terjadi selama kehamilan dan masa setelah melahirkan.
Contoh : Ibu merasa tidak percaya diri dan merasa jelek atas bertambahnya berat badan dan perubahan fisiknya.
a. Cenderung tergantung dan membutuhkan peran lebih untuk berperan sebagai calon ibu.
b. Mampu memperhatikan perkembangan janinnya.
c. Membutuhkan sosialisasi.
d. Reaksi umum pada kehamilan.
Trimester 1 : Merasa bingung harus senang, cemas, dsb (ambivalent), takut, fantasi, khawatir.
Contoh : Seorang ibu memikirkan kondisi bayinya apakah fisik bayi tersebut dalam keadaan cacat atau sempurna.
Trimester 2 : Perasaan lebih nyaman, kebutuhan mempelajari tumbuh kembang janin, pasif, egosentris, keadaan merasa nyaman (self centered).
Contoh : Suami membuat istri merasa nyaman, memberikan kasih sayang dan menjaga istrinya.
Trimester 3 : Perasaan aneh, merasa jelek, sembrono, merefleksikan terhadap pengalaman waktu kecil.
Contoh : Ibu merasa tidak percaya diri dan merasa jelek atas bertambahnya berat badan dan perubahan fisiknya.
Aspek yang diidentifikasikan dalam peran ibu.
Aspek-aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran diri dan tubuh. Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita tentang dirinya sendiri sebagai bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran tubuh adalah berhubungan dengan perubahan fisik yang tejadi selama kehamilan.
a) Ideal images : Di dalamnya menyangkut hal-hal kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana seharusnya menjadi seorang ibu.
Contoh : Ibu mulai sadar akan perannya sebagai seorang ibu untuk mengasuh dan merawat bayinya.
b) Self Images : Digunakan oleh wanita untuk menggambarkan tentang keadaan dirinya. Hal ini terjadi ketika seorang ibu melihat dirinya terkait dengan peran ibu yang akan dilakukan (“siapakah aku ?”). Gambaran diri seorang wanita adalah bagaimana wanita tersebut memandang dirinya sebagai bagian dari pengalaman dirinya.
Contoh : Seorang ibu yang baru pertama hamil dia ingin menjadikan kehamilan pertamanya ini untuk di jadikan sebagai pengalamannya sendiri.
c) Body Images : Gambaran tubuh berhubungan dengan perubahan fisik dan perubahan-perubahan spesifik lainnya. Dan perubahan-perubahan spesifik lainnya yang terjadi selama kehamilan dan masa setelah melahirkan.
Contoh : Ibu merasa tidak percaya diri dan merasa jelek atas bertambahnya berat badan dan perubahan fisiknya.
c.
Tahapan
Tahapan Psikososial :
a. Anticipatory stage : Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
b. Honeymoon stage : ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c. Plateu stage : Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap ini ibu memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri perannya.
d. Disengagement : Merupakan tahap penyelesain latihan peran sudah berakhir.
Depresi post partum
Banyak ibu mengalami perasaan “let-down” setelah melahirkan, sehubungan dengan seriusnya pengalaman melahirkan dan keraguan akan kemampuan untuk mengatasi masalah secara efektif dalam membesarkan anak.Umumnya depresi sedang dan dapat dibatasi 2 pekan kemudian.
Adaptasi psikososial post partum :
Konsep dasarnya peride postpartum menyebabkan stres emosional terhadap ibu baru, bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat saat melahirkan .Keberhasilan masa transisi menjadi orang tua pada masa postpartum di pengaruhi oleh:
1) Respons dan dukungan dari keluarga dan teman.
Contoh : Memberi dukungan pasca melahirkan untuk menerima fisiknya sekarang.
2) Hubungan pengalaman saat melahirkan terhadap harapan.
Contoh : Saat pernah mengalami keguguran, kemudian ia berharap agar kondisi kandungannya dalam keadaan baik dan bisa melahirkan dengan memiliki bayi sesuai harapannya.
3) Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu.
Contoh : Pernah melahirkan sebelumnya dan punya pengalaman untuk kehamilan berikutnya.
4)Pengaruh budaya.
Contoh : Bila suami membunuh hewan pada saat istri hamil maka nantinya saat kelahiran bayi tersebut akan menyerupai hewan tersebut.
Tahapan Psikososial :
a. Anticipatory stage : Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
b. Honeymoon stage : ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c. Plateu stage : Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap ini ibu memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri perannya.
d. Disengagement : Merupakan tahap penyelesain latihan peran sudah berakhir.
Depresi post partum
Banyak ibu mengalami perasaan “let-down” setelah melahirkan, sehubungan dengan seriusnya pengalaman melahirkan dan keraguan akan kemampuan untuk mengatasi masalah secara efektif dalam membesarkan anak.Umumnya depresi sedang dan dapat dibatasi 2 pekan kemudian.
Adaptasi psikososial post partum :
Konsep dasarnya peride postpartum menyebabkan stres emosional terhadap ibu baru, bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat saat melahirkan .Keberhasilan masa transisi menjadi orang tua pada masa postpartum di pengaruhi oleh:
1) Respons dan dukungan dari keluarga dan teman.
Contoh : Memberi dukungan pasca melahirkan untuk menerima fisiknya sekarang.
2) Hubungan pengalaman saat melahirkan terhadap harapan.
Contoh : Saat pernah mengalami keguguran, kemudian ia berharap agar kondisi kandungannya dalam keadaan baik dan bisa melahirkan dengan memiliki bayi sesuai harapannya.
3) Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu.
Contoh : Pernah melahirkan sebelumnya dan punya pengalaman untuk kehamilan berikutnya.
4)Pengaruh budaya.
Contoh : Bila suami membunuh hewan pada saat istri hamil maka nantinya saat kelahiran bayi tersebut akan menyerupai hewan tersebut.
Periode diuraikan Rubin dalam 3
fase, taking on, taking in, letting go.
1. Taking on (tahapan meniru)
Seorang wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu.
2. Taking in (tahap membayangkan)
Seorang wanita sedang membayangkan peran yang dilakukannya. Introjektion, projection dan rejection merupakan tahap dimana wanita membedakan model-model yang sesuai dengan keinginannya.
3. Letting go (tahap mengingat)
Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah di lakukannya. Pada tahap ini seorang akan meninggalkan perannya di masa lalu.
Reva rubin mengklasifikasikan tahapan ini menjadi 3 tahap yaitu :
a. Periode taking in (hari pertama hingga kedua setelah melahirkan)
1. Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain;
2. Perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada perubahan tubuhnya;
3. Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirkan;
4. Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi normal;
5. Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
b. Periode taking hold (hari kedua hingga ke empat setelah melahirkan)
1) Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan bayinya.
2) Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya tahan tubuh.
3) Ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi.
4) Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui, memandikan dan mengganti popok.
c. Periode letting go
1. Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga.
2. Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan sosial.
1. Taking on (tahapan meniru)
Seorang wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu.
2. Taking in (tahap membayangkan)
Seorang wanita sedang membayangkan peran yang dilakukannya. Introjektion, projection dan rejection merupakan tahap dimana wanita membedakan model-model yang sesuai dengan keinginannya.
3. Letting go (tahap mengingat)
Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah di lakukannya. Pada tahap ini seorang akan meninggalkan perannya di masa lalu.
Reva rubin mengklasifikasikan tahapan ini menjadi 3 tahap yaitu :
a. Periode taking in (hari pertama hingga kedua setelah melahirkan)
1. Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain;
2. Perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada perubahan tubuhnya;
3. Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirkan;
4. Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi normal;
5. Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
b. Periode taking hold (hari kedua hingga ke empat setelah melahirkan)
1) Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan bayinya.
2) Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya tahan tubuh.
3) Ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi.
4) Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui, memandikan dan mengganti popok.
c. Periode letting go
1. Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga.
2. Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan sosial.
B. Teori Ramona
Marcer
a. Pengertian Teori Ramona Mercer dan Efek Anterpartum
Teori ini
lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam
pencapaiaan peran ibu, marcer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan:
Stress
Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negative
dari hidup seorang wanita, tujuan asuhan yang di berikan
adalah memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak
percayaan ibu.
Penilitian
mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan dengan status kesehatan
ibu, yaitu:
1. Hubungan Interpersonal
2. Peran keluarga
3. Stress anterpartum
4. Dukungan social
5. Rasa percaya diri
6. Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
Maternal
role menurut mercer adalah bagaimana seorang ibu mendapatkan identitas baru
yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya sendiri.
a. Pencapaian peran ibu
Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan
bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut
mercer menyebutkan tentang stress anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik
yang positif ataupun yang negative. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu
hamil dapat mengatasi stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko
kehamilan dapat mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan
dukungan keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress
anterpartum.
yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan
(Trisemester I, II dan III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan
filosofi asuhan kebidanan bahwa menarche, kehamilan, nifas, dan monopouse
merupakan hal yang fisiologis.
Perubahan
yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat menimbulkan stress
anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar ibu
dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal), perubahan yang di
alami oleh ibu hamil antara lain adalah:
a. Ibu
cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat
berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan bayinya.
b. Ibu memerlukan sosialisasi
c. Ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan
yang terjadi
pada
tubuhnya
d. Ibu
memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan - kehamilan ke masa
menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.
b. Tahapan
Empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menurut
Mercer:
a. Anticipatory
Saat sebelum
wanita menjadi ibu, dimana wanita mulai melakukan penyesuaian social dan
psikologis dengan mempelajri segala sesuatu yang di butuhkan untuk menjadi
seorang ibu.
b. Formal
Wanita
memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran di butuhkan sesuai dengan
kondisi system social.
c.Informal
Dimana wanita telah mampu menemukan jalan yang unik
dalam melaksanakan perannya
d. Personal
Merupakan
peran terakhir, di mana wanita telah mahir melakukan perannya sebagai ibu.
Sebagai
bahan perbandingan, Reva Rubin menyebutkan peran ibu telah di mulai sejak ibu
menginjak kehamilan pada masa 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer
mulainya peran ibu adalah setelah bayi bayi lahir 3-7 bulan setelah dilahirkan.
d. Wanita
dalam menjalankan peran ibu di pengaruhi oleh faktor –faktor sebagai berikut:
a. Faktor ibu
1. Umur ibu pada saat melahirkan
2. Persepsi
ibu pada saat melahirkan pertama kali
3. Stress social
4. Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya
5. Dukungan social
6. Konsep diri
7. Sifat pribadi
8. Sikap terhadap membesarkan anak
9. Status kesehatan ibu.
b. Faktor bayi
1. Temperament
2. Kesehatan bayi
c. Faktor-faktor lainnya
1. Latar belakang etnik
2. Status pekawinan
3. Status ekonomi
e. Dari
faktor social support, mercer mengidentifikasikan adanya empat factor
pendukung:
a. Emotional support
Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan
mengerti.
b. Informational support
Memberikan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk
menolong dirinya sendiri
c. Physical support
Misalnya dengan membantu merwat bayi dan memberikan
tambahan dana
d. Appraisal support
Ini
memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan pencapaiaan peran
ibu
Mercer
menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status
ekonomi dan konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam
pencapaiaan peran ibu. Peran bidan yang di harapkan oleh Mercer dalam teorinya
adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas dan adaptasi peran dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaiaan peran ini dan
kontribusi dari stress antepartum.
Contoh Kasus Ramona Mercer
Ibu Rika hamil 2 bulan, ini kehamilannya yang ke-2, kehamilan yang yang lalu ibu rika mengalami abortus. Ibu rika sangat berhati-hati dalam kehamilannya ini dan ia sangat khawatir bila terjadi hal yang sama pada kehamilannya, sehingga ia merasa sangat cemas berlebihan, ia tidak mau melakukan aktifitas apapun, sepanjang hari ibu rika hanya tiduran saja. dan ia merasa stress dengan kehamilan ini, Bidan Evi memberikan asuhan sesuai dengan teori Ramona, yang menekankan pemberian asuhan pada ibu hamil yang mengalami stress antepartum akibat pengalaman Negatif yang lalu/ komplikasi dari kehamilan (resti) sehingga ibu hamil dapat memilki kepercayaan diri kembali dalam menjalani kehamilannya. Bidan Evi menganjurkan agar ibu rika menerima kehamilan dengan rasa bahagia tanpa ada kecemasan karena dapat mempengaruhi perkembangan dari janinnya.
BAB III
KESIMPULAN
Bahwa dalam pembahasan ini peran ibu
sangat di butuhkan terutama pada masa hamil, bersalin dan mengasuh anak di
samping itu ibu juga berperan penting sebagai orang tua bagi anak dan fungsinya
sebagai istri suaminya di dalam suatu keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
http:/2bakbidk.blogspot.com/2013/03/teori-reva-rubin_1.html?m=1
Tresnawati, M.Kes, Frisca. 2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2. Jakarta: PT.
Prestasi Pustakaraya.
Estiwidani, SST , Dwana , dkk.2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta:
Fitramaya.
http:/2bakbidk.blogspot.com/2013/03/teori-reva-rubin_1.html?m=1
Tresnawati, M.Kes, Frisca. 2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2. Jakarta: PT.
Prestasi Pustakaraya.
Estiwidani, SST , Dwana , dkk.2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta:
Fitramaya.
Asrinah, shinta, dkk. 2010.
Konsep Kebidanan. Yogyakarta; Graha Ilmu