Selasa, 14 Februari 2017

Hipertiroid?



HIPERTIROID ADALAH

Hipertiroid adalah kondisi di mana kelenjar tiroid terlalu aktif memproduksi hormon tiroid.
Akibatnya, kadar hormon tiroid dalam darah sangat tinggi.
Padahal hormon ini hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.

Kelenjar tiroid adalah organ berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di persis di bawah jakun. Organ ini berfungsi memproduksi hormon tiroid. Hormon tiroid sendiri sangat penting dalam proses metabolisme makanan menjadi energi, juga untuk mengendalikan pertumbuhan tubuh. Manfaat lain hormon tiroid yang tidak kalah penting adalah mengatur suhu tubuh, mempengaruhi denyut jantung, dan mengontrol produksi protein


GEJALA
Gejala hipertiroid dapat menyerupai gejala penyakit lain, sehingga kadang-kadang sulit untuk didiagnosis. Selain itu, gejala hipertiroid sangat banyak dan beragam. Beberapa diantaranya adalah:
1.     Berat badan turun meskipun nafsu makan dan jumlah makanan yang dimakan tidak mengalami perubahan;
2.     Denyut jantung lebih cepat (> 100 kali per menit), tidak beraturan, dan kadang-kadang muncul perasaan berdebar-debar;
3.     Timbul rasa gugup, cemas, dan gampang tersinggung;
4.     Tangan atau ujung jari gemetar;
5.     Turun keringat berlebihan;
6.     Bagi wanita, pola haid berubah-ubah;
7.     Sensitif terhadap suhu panas;
8.     Buang air besar lebih sering;
9.     Kelenjar gondok membesar;
10.  Letih, lesu, dan loyo;
11.  Susah tidur;
12.  Kulit terlihat menipis dan rambut menjadi rapuh;
13.  Pada hipertiroid akibat penyakit Grave's, mata tampak membelalak terus menerus.

PENYEBAB

Penyebab tersering hipertiroid adalah Penyakit Grave's. Penyakit ini timbul karena sistem kekebalan tubuh manusia menyerang kelenjar tiroid, sehingga timbul respon berupa produksi hormon tiroid dalam jumlah sangat banyak. Penyakit Grave's biasanya mengenai mereka yang saling bertalian darah.
Di samping penyakit Grave's, hipertiroid juga dapat disebabkan oleh pembengkakan kelenjar tiroid atau pembentukan benjolan pada kelenjar tiroid. Penyebab lain hipertiroid adalah infeksi kelenjar tiroid oleh virus atau bakteri, keadaan ini disebut tiroiditis. Selain itu, hipertiroid dapat juga diakibatkan oleh pertumbuhan sel kanker di dalam kelenjar tiroid.

Pengobatan

Hipertiroidisme lebih sukar disembuhkan daripada hipotiroidisme. Terlalu aktifnya kelenjar tiroid akan menyebabkan terlalu aktifnya metabolisme yang dapat menyebabkan rusaknya jantung, hati, ginjal dan lain-lain, karena bekerja terlalu keras. Untuk mengurangi keaktifan kelenjar tiroid dapat diobati dengan obat oral anti hipertiroid, tetapi sayangnya 30 persen akan kambuh kembali dan memerlukan obat yang lebih keras dan akhirnya tak ada obat oral yang masih mempan, sehingga diperlukan pengobatan dengan meminum beberapa cc cairan yodium radioaktif.

Pengobatan awal

Radioaktiv iodin akan menghancurkan kelenjar tiroid tapi tidak berbahaya bagi bagian tubuh lain. Perawatan ini hanya bisa dilakukan jika usia penderita diatas 50 tahun dan terjadi pembengkakan. Radioaktiv tidak dapat digunakan jika penderita sedang hamil, menyusui dan terkena tiroiditis.
Obat anti atiroid dapat diberikan jika gejala hipertiroid masih ringan dan pembengkakan masih relativ kecil. Obat anti tiroid tidak merusak kelenjar tiroid dan berlaku bagi penderita yang berusia dibawah 50.

Pembedahan, jika kelenjar sudah sangat besar, mengakibatkan penderita kesulitan menelan dan bernapas atau jika radioaktiv dan obat tidak dapat membantu.

Pengobatan lanjutan

Tes darah untuk mengecek kadar hormon tiroid.
Efek samping dari pengobatan-pengobatan ini adalah kemungkinan penderita menjadi hipotiroid (kadar tiroid menjadi terlalu rendah), yang gejalanya adalah : berat badan naik dan cepat lelah.

PENGOBATAN

Ada empat tipe pengobatan hipertiroid, yaitu obat beta-bloker, obat antitiroid, iodium radioaktif, dan pembedahan.
Obat beta-bloker tidak berfungsi untuk menurunkan produksi hormon tiroid, tapi berguna untuk menurunkan tekanan darah, memperlambat denyut jantung, dan mengurangi jantung berdebar. Salah satu tujuan obat ini adalah untuk membuat penderita merasa lebih nyaman.

Obat antitiroid contohnya adalah profiltiourasil dan metamizol. Kedua obat ini mempengaruhi sel tiroid agar mengurangi produksi hormon tiroid. Pengobatan biasanya baru berefek setelah 6 sampai 12 minggu. Walaupun demikian, pengobatan harus tetap diteruskan minimal setahun, bahkan lebih.

Obat lain hipertiroid yaitu iodium radiokatif. Cara kerja obat ini adalah ketika iodium diserap oleh sel tiroid, sel tersebut akan mati akibat faktor radioaktif yang dibawa oleh iodium. Matinya sel tiroid akan menyebabkan produksi hormon tiroid menurun. Pengobatan dengan iodium radioaktif telah sejak lama dilakukan, sudah sekitar 60 tahun lebih, dan pengobatan ini dianggap aman.

Mengenai pembedahan, tindakan pengangkatan kelenjar tiroid jarang dilakukan. Tindakan ini, selain dapat menyebabkan efek samping berupa rusaknya pita suara, juga penderitanya harus minum obat pengganti hormon tiroid selama hidupnya.

CARA PENCEGAHAN HIPERTIROIDISME
Berbagai cara telah ditempuh untuk menyampaikan unsur yodium inipada penduduk yang membutuhkannya. Misalnya dalam bentuk pil,dimasukkan dalam coklat untuk anak sekolah, dalam air minum sepertipernah dicoba di belanda, dimasukkan dalam roti, dan dalam garamberyodium serta suntiksn minyak yang mengandung yodium.Di Indonesia digunakan garam beryodium dengan kadar yodium 50 ppm.Dengan anggapan konsumsi garam 10 g sehari, maka dimakan 400 µgpotassium iodide dan ini sesuai dengan 237 µg iodide. Dengan demikian jumlah ini sudah mencukupi baik untuk pencegahan maupun untukpencegahan. Cara ini merupakan cara terpilih dan menjadi cara pencegahan jangka panjang bagi indonesia (longterm prevention programme).
1. Diet yang diberikan harus tinggi kalori, yaitu memberikankalori 2600-3000 kalori per hari baik dari makanan maupundari suplemen.

2. Konsumsi protein harus tinggi yaitu 100-125 gr (2,5 gr/kgberat badan ) per hari untuk mengatasi proses pemecahanprotein jaringan seperti susu dan telur.

4. Olah raga secara teratur.

5. Mengurangi rokok, alkohol dan kafein yang dapatmeningkatkan kadar metabolisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar