15 Komplikasi Penyakit Berisiko
Tinggi Saat Hamil
1. Anemia
Juga disebut sebagai anemia kehamilan, ini adalah kondisi di mana tubuh
memiliki sedikit sel-sel darah merah atau sel tidak dapat membawa oksigen ke
berbagai organ tubuh.
Selama kehamilan volume darah seorang wanita meningkat hampir sebesar 50 persen
dan konsentrasi sel darah merah bisa diencerkan. Janin berkembang bergantung
pada darah ibu tapi jika ibu menderita anemia dapat mengakibatkan pertumbuhan
janin yang buruk, lahir prematur dan berat lahir rendah.
Kekurangan vitamin dan mineral seperti vitamin B12, asam folat, besi, dan
lainnya dapat menyebabkan anemia pada kehamilan. Namun, kondisi ini biasanya
tidak dianggap berat, kecuali pada tingkat yang terlalu rendah.
2. Intrauterine Growth Restriction
Intrauterine Growth Restriction (IUGR) adalah suatu kondisi dimana janin lebih
kecil dari yang diharapkan selama beberapa minggu pertama kehamilan. Juga
disebut sebagai pembatasan pertumbuhan janin.
Janin yang tumbuh pada kondisi seperti ini, beratnya kurang dari 90 persen dari
semua janin dari usia kehamilan yang sama, dan ada kemungkinan bayi lahir
prematur, yaitu sebelum 37 minggu.
Kekurangan nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan organ-organ adalah salah satu penyebab paling umum IUGR, yang
mencegah sel dan jaringan tumbuh atau penurunan ukuran mereka. Kondisi ini juga
dapat disebabkan karena keturunan.
Bayi yang baru lahir sering tampak lemah, pucat, longgar, kulit kering dan mata
lebar. Selain itu, tali pusat mereka sangat tipis dan tampak tidak sehat
dibandingkan dengan bayi normal yang mengkilap dan gemuk.
3. Prematur yang tidak wajar (Preterm Labor)
Prematur labor adalah tidakwajaran yang dimulai sebelum 37 minggu kehamilan dan
terutama dicirikan oleh kontraksi rahim prematur, pecahnya kantung atau selaput
ketuban atau dilatasi serviks.
Meskipun sebenarnya penyebab persalinan prematur masih belum diketahui, pecah
ketuban dini dianggap sebagai salah satu penyebab dominan, yang dapat terjadi
sebagai akibat dari beberapa penyakit medis yang kronis seperti jantung atau
penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, infeksi, dan lainnya.
Bayi yang lahir pada kondisi seperti ini sering kali kecil, memiliki berat
lahir kecil dan mungkin memerlukan bantuan dalam bernapas, makan, melawan
infeksi, dan mempertahankan suhu tubuh stabil.
4. Premature Rupture of Membranes
Premature Rupture of Membranes (PROM) adalah pecahnya ketuban atau kantung
ketuban sebelum persalinan dimulai. Jika PROM terjadi sebelum 37 minggu
kehamilan, itu disebut sebagai Preterm Premature Rupture of Membranes (pecahnya
ketuban terlalu dini atau PPROM).
Kondisi ini biasanya terjadi karena infeksi pada rahim, perawatan yang salah
sebelum melahirkan, penyakit menular seksual, perdarahan vagina, atau kebiasaan
yang tidak sehat seperti merokok atau minum alkohol.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi seperti plasenta abruption
(detasemen awal plasenta dari rahim), kompresi tali pusat, infeksi bedah caesar
kelahiran dan pasca-melahirkan (setelah melahirkan).
5. Gestational Diabetes
Gestational diabetes merupakan salah satu komplikasi kehamilan berisiko tinggi
di mana tingkat glukosa darah akan meningkat dan gejala diabetes lain yang
mulai muncul selama kehamilan pada seorang wanita yang belum pernah sebelumnya
didiagnosis diabetes.
Gestation diabetes selama kehamilan tidak terjadi karena kekurangan insulin,
tetapi karena efek memblokir hormon lain pada insulin yang dihasilkan dalam
tubuh. Biasanya, gejala diabetes menghilang setelah melahirkan.
6. Tekanan darah tinggi atau Pregnancy Induced Hypertension
Pregnancy-induced hypertension (PIH) adalah suatu bentuk tekanan darah tinggi
selama kehamilan yang lebih sering terjadi pada wanita muda dengan kehamilan
pertama, kehamilan kembar, atau pada seorang wanita yang menderita masalah
kesehatan lainnya seperti diabetes, hipertensi kronis, dan lainnya.
Dalam kondisi ekstrim, seorang wanita dapat menderita eklampsia (bentuk yang
parah akibat kehamilan hipertensi) yang terjadi di akhir kehamilan dan dapat
menyebabkan kejang pada ibu hamil.
7. Placenta Previa
Plasenta previa adalah komplikasi umum pada kehamilan yang berisiko tinggi, di
mana plasenta melekat dekat atau menutupi leher rahim (pembukaan rahim).
Kondisi dapat mengakibatkan pendarahan yang berlebihan atau perdarahan di
bagian bawah rahim atau area plasenta yang menutupi leher rahim. Faktor risiko
lain yang terlibat adalah abnormal implantasi dari plasenta, memperlambat
pertumbuhan janin, kelahiran prematur, cacat lahir dan infeksi selama
kehamilan.
8. Hidroamnios
Hidroamnios adalah suatu kondisi kelebihan cairan ketuban di sekitar janin.
Kondisi ini dapat mengakibatkan cacat lahir, prematur pecah ketuban atau
kantung ketuban, plasenta abruption dan tali pusar prolaps.
Diabetes, kelainan gastrointestinal, gagal jantung, kegagalan bawaan, transfusi
kembar sindrom adalah beberapa faktor yang dapat berkontribusi menyebabkan
Hidroamnios selama kehamilan.
9. Penyakit Rhesus
Penyakit Rhesus atau Rh adalah kondisi yang jarang terjadi ketika ada
ketidakcocokan antara jenis darah ibu dan bayi. Setiap individu memiliki tipe
darah (O, A, B, atau AB) dan faktor Rh, baik positif atau negatif, yang
mendefinisikan karakteristik khusus tertentu.
Pada kasus Rh ibu negatif dan Rh bayi yang positif, komplikasi dapat terjadi
jika sel-sel darah merah bayi menyalib ke Rh negatif ibu, terutama pada saat
pengiriman ketika plasenta melepaskan atau selama keguguran atau aborsi.
Pada dasarnya, dalam penyakit Rh ini, sistem kekebalan tubuh ibu
mempertimbangkan Rh positif sel-sel darah merah bayi sebagai benda asing dan
merespons dengan menghasilkan antibiotik untuk melawan dan menghancurkan
sel-sel asing ini.
Umumnya, selama kehamilan pertama, sensitifasi Rh tidak mungkin terjadi, tetapi
hanya menjadi masalah di masa depan kehamilan dengan bayi Rh positif lain.
Sebagai antibodi ibu melewati plasenta untuk melawan sel-sel Rh positif atau
menghancurkan sel-sel darah merah dalam tubuh bayi, bayi yang baru lahir dapat
menjadi anemia atau komplikasi lain seperti penyakit kuning atau pembesaran organ.
10. Kehamilan Post-Term
Kehamilan Post-Term adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu,
sering kali karena kesalahan perhitungan tanggal pembuahan kehamilan.
Pada dasarnya, dekat akhir kehamilan, plasenta mulai berkurang dan tidak mampu berfungsi
dengan baik. Selain itu, volume cairan ketuban juga mulai menurun. Sebagai
akibatnya pasokan oksigen janin menjadi sedikit dan akan menghentikan kenaikan
berat badan.
11. Kehamilan ganda
Kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua atau lebih janin, yang terjadi
ketika lebih dari satu telur subur dan tertanam di dalam rahim. Riwayat
keluarga kehamilan kembar, usia lebih tua, paritas tinggi (satu atau lebih
kehamilan sebelumnya), obat-obatan yang merangsang ovulasi tertentu, dapat
berkontribusi pada kehamilan seorang wanita.
Meskipun bukan komplikasi kehamilan risiko tinggi yang parah, persalinan
prematur, hipertensi akibat kehamilan, anemia, lahir cacat, keguguran,
kelahiran caesar, perdarahan pasca melahirkan, adalah beberapa kesulitan yang
dapat dikaitkan dengan hal ini.
12. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang berkembang di luar rahim, dekat
tabung tuba di mana tidak ada cukup aliran darah untuk janin tetap hidup dan
akhirnya mati. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang mengalami
masalah ketidaksuburan, endometriosis, penyakit menular seksual, operasi tuba
dan pembuahan intrauterine device (IUD).
13. Keguguran
Juga disebut sebagai aborsi spontan, keguguran didefinisikan sebagai kehilangan
kehamilan awal, yang dapat dikategorikan ke jenis berikut:
- Terancam (bercak dan perdarahan di trimester pertama)
- Lengkap (janin, plasenta dan jaringan lain yang
disahkan dengan pendarahan)
- Tidak lengkap (beberapa bagian dari jaringan tetap di
dalam rahim)
- Lewat aborsi (janin mati tetapi tidak melewati keluar
dari rahim)
- Septik (terinfeksi keguguran)
- Berulang (lebih dari tiga kali keguguran)
14. Kelahiran mati
Merupakan kondisi yang sangat disayangkan di mana bayi meninggal di dalam
rahim. Diabetes, tekanan darah tinggi, kelainan bawaan, penyakit Rh, masalah
plasenta, adalah penyebab pasti bayi lahir mati.
15. Pendarahan pasca melahirkan
Pendarahan pasca melahirkan merupakan salah satu komplikasi kehamilan berisiko
tinggi, di mana terjadi perdarahan yang berlebihan setelah melahirkan.
Kondisi ini lebih umum setelah bedah caesar, rahim terus kontraksi dan mengusir
plasenta. Akibatnya, kontraksi ini menekan pembuluh darah di daerah di mana
plasenta dihubungkan, intens menyebabkan perdarahan pasca-melahirkan.
Untuk mengatasi komplikasi kehamilan berisiko tinggi berkonsultasilah dengan
dokter, melakukan tes kehamilan berisiko tinggi dan konsumsi obat yang tepat
memungkinkan wanita dengan masalah medis menikmati kehamilan dengan sehat dan
sukses.
https://health.detik.com/read/2010/03/31/090704/1329141/764/15-komplikasi-penyakit-berisiko-tinggi-saat-hamil